DEPOK, iNewsDepok.id - Wakil Ketua DPRD Sibolga, Sumatera Utara, Jamil Zeb Tumori menyayangkan pelayanan sebuah rumah sakit swasta di Pancoran Mas, Kota Depok. Ia mengaku anaknya yang kuliah di Depok dan sakit, dibentak dan diperlakukan kasar saat berobat ke IGD.
Terkait hal itu, ia pun berencana mendatangi rumah sakit tersebut dengan lebih dulu berkoordinasi pada pihak BPJS dan DPRD Depok.
“Saya datang ke sini minta keadilan dan hak-hak kesehatan anak saya,” katanya saat ditemui di kantor BPJS Kesehatan Kota Depok pada Kamis, 4 Agustus 2022.
Ia menjelaskan, peristiwa yang dialami anaknya tersebut terjadi Sabtu pekan lalu. Saat itu, buah hatinya yang sedang mengenyam pendidikan di salah satu universitas swasta di Kota Depok, jatuh sakit kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit swasta di kawasan Pancoran Mas, Depok.
Menurut dia, pihak rumah sakit tak memberikan layanan secara baik.
“Anak saya diperlakukan kasar, Ketika dia masuk malah dibentak. Kemudian saat anak saya masuk ruang IGD tidak dapat pelayanan yang baik,” ujarnya.
Bahkan, lanjut Jamil, anaknya juga dibentak ketika hendak minta oksigen karena dadanya sesak dan mengalami otot tegang pada bagian tangan.
“Ketika minta oksigen karena sesak, tangan dan pinggulnya kaku, sehingga dia membutuhkan pelayanan yang baik, tapi dokter bilang tangannya jangan ditegang-tegangkan, padahal anak saya sedang sakit, kaku,” tuturnya.
Karena merasa tidak nyaman, anak sulung pimpinan DPRD Sibolga itu akhirnya memilih untuk meninggalkan rumah sakit tersebut.
“Anak saya sudah merasa tidak nyaman, keluarlah dia dalam keadaan sakit. Makanya saya protes mau protes ke rumah sakit itu. Nah ini sekarang difasilitasi BPJS Kesehatan. Karena anak saya juga peserta BPJS Kesehatan,” tuturnya.
“Maka kami minta keadilan, kami berharap ada perbaikan pelayanan,” sambungnya.
Lebih lanjut politisi Golkar itu mengungkapkan, bahwa anaknya saat itu didiagnosa mengalami dehidrasi.
Menurut Jamil, pihak BPJS Kesehatan Kota Depok telah menyampaikan permohonan maaf, begitupula dengan rumah sakit.
“Mereka sudah minta maaf, tapi tidak cukup minta maaf saja harus ada perbaikan. Kita minta sanksi kepada oknum-oknum dokter, perawat dan satpam yang membentak,” tegasnya.
Jamil sangat menyayangkan kejadian ini. Sebab menurutnya, tidak pantas seorang tenaga medis berlaku kasar pada pasien, dan berharap evaluasi terhadap pelayanan RS kepada pasien BPJS.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait