DEPOK, iNewsDepok.id - Putaran roda kehidupan bagi Eddy Reynoso, salah satu pelatih tinju terbaik dunia. Ke-2 anak didiknya yaitu Oscar Valdez dan Saul Canelo Alvarez kalah berturut-turut di tahun 2022. Belum lagi masalah Ryan Garcia yang kabur dan memilih bergabung dengan pelatih Joe Goosen.
Baik Canelo maupun Valdez sama-sama pernah diterpa kasus doping. Apakah ini dosanya?
BACA JUGA:
Sudah Jungkalkan Fortuna di Ronde 6, Berikutnya Ryan Garcia Ancam Ledakkan Tank Davis
Eddy Reynoso adalah salah satu pelatih terbaik di dunia dengan gelimang prestasi. Ring Magazine’s menganugerahi sebagai Trainer of the Year 2021. Sebelumnya Asosiasi Penulis Tinju Amerika Serikat juga memberikan gelar Trainer of The Year 2019.
The World Boxing Council (WBC) juga memberikan anugerah yang sama pada 2018 dan terulang lagi di 2021.
Moncernya Eddy Reynoso tak lepas dari anak didiknya yang berprestasi besar, Saul Canelo Alvarez. Tahun 2019, secara bersama-sama baik Eddy dan Canelo mendapat gelar prestisius dari Asosiasi Penulit Tinju Amerika. Eddy sebagai pelatih terbaik dan Canelo sebagai fighter terbaik dunia.
BACA JUGA:
Manny Pacquiao Petinju Sejati Yang Tak Pilih Lawan, Tancapkan Rekor Dunia Juara 8 Divisi
Kejadian pelatih dan petinju meraih gelar bersama versi Asosiasi Penulis Tinju AS baru pertama kali sejak 1929.
Selain Canelo Alvarez, Eddy Reynoso melambung berkat prestasi Oscar Valdez.
Sukses Poles Canelo dan Oscar Valdez
Saul Canelo Alvarez sebelum ditumbangkan Dmitry Bivol adalah raja Pound for Pound (P4P), maksudnya adalah petinju terbaik seluruh divisi dari kelas Terbang Mini hingga kelas Berat.
Santos Saúl Álvarez Barragán, nama lengkap Canelo, sebelum bertarung dengan Dmitry Bivol memiliki rekor 60-0-1. Artinya dari 60 kali duel, hanya satu kalah. Satu-satunya kekalahan adalah saat bertarung dengan Floyd Mayweather Jr pada 14 September 2013.
Setelah kalah, Canelo bukannya tenggelam, tetapi justru makin moncer. Sebanyak 15 kali duel ia menangkan berturut-turut sebelum kalah dari Bivo pada 7 Mei 2022. Lawan-lawan yang dikalahkan pun bukan nama sembarangan.
BACA JUGA:
Tinju Dunia: Tank Davis Ledakan Rolly Romero di Ronde 6
Tercatat ada nama Erislandy Lara, Miguel Cotto, Amir Khan, Gennady Golovkin, Daniel Jacobs, Sergey Kovalev, Callum Smith, Billy Joe Saunders, dan Caleb Plant.
Canelo dari kelas Menangah, merambah ke Menengah Super dan bahkan kelas Berat Ringan saat mengalahkan Sergey Kovalev.
Khusus di kelas Menengah Super, Canelo menjadi juara tak terbantahkan alias Undesputed dengan sabuk WBA, WBC, IBF dan WBO di kelas Menengah Super.
Kemenangan atas jagoan Berat Ringan, Sergey Kovalev 2 November 2019 membuat kepercayaan diri Canelo membubung. Itu pula yang akhirnya membuatnya berani menantang Dmitry Bivol sang juara WBA kelas Berat Ringan.
Pertarungan dengan Bivol digelar pada 7 Mei 2022. Dalam pertandingan tersebut, Canelo kalah angka mutlak, kekalahan ke-2 sepanjang karirnya.
BACA JUGA:
Tinju Dunia: Trilogi Canelo vs GGG, Raja Tinju Pilih Singa Tua 40 Tahun
Kekalahan tersebut membuat pamor Canelo turun, dia terlempar dari urutan teratas P4P.
Sementara jagoan Eddy Reynoso lainnya, Oscar Valdez sudah kalah terlebih dulu seminggu sebelumnya, tapatnya pada 30 April 2022 dari Shakur Stevenson di kelas Bulu Super. Sebagaimana Canelo dengan Bivol, Valdez juga kalah angka mutlak dari Shakur.
Ini adalah kekalahan pertama Valdez dari 31 kali duel.
Nama Valdez melambung tinggi usai merampas sabuk Bulu Super WBC dari Miguel Berchelt lewat KO ronde 10 pada 22 Februari 2021.
Selain kekalahan beruntung 2 jagoannya ini, Eddy Reynoso juga kehilangan jagoan masa depan, Ryan Garcia. Petinju yang masih berumur 23 tahun ini keluar dari Sasana Eddy Reynoso untuk bergabung dengan Joe Goosen.
Tentu peristiwa tahun 2022 ini menjadi awan kelabu bagi Eddy Reynoso mengingat persis setahun sebelumnya ia dinobatkan sebagai Trainer of The Year dari berbagai lembaga.
Kasus Doping
Kisah kepelatihan Eddy Reynoso tak sepenuhnya mulus. Ini karena 2 jagoannya, Oscar Valdez dan Canelo Alvarez pernah diterpa kasus doping.
Pada September 2021, Oscar Valdez gagal dalam tes doping setelah sampel urine miliknya positif mengandung zat phentermine. Test doping dilakukan menjelang pertarungannya dengan petinju Brasil Robson Conceicao pada 10 September 2021.
BACA JUGA:
Tinju Dunia, Cabik-cabik Lemieux di Ronde 3, Benavidez: Giliranmu Canelo!
Meski gagal test doping, pertarungan dengan Robson tetap berlangsung dan Oscar Valdez menang angka mutlak.
Jauh sebelumnya Saul Canelo Alvarez juga pernah diterpa kasus doping. Itu terjadi pada April 2018. Canelo Alvarez pun diskors 6 bulan tak boleh tinju terhitung 17 Februari-17 Agustus 2018. Skor dikeluarkan Komisi Atletik Negara Bagian Nevada (NSAC).
Canelo Alvarez menjalani sidang 18 April 2018 yang dihadiri 5 anggota NSAC. Semua menyetujui hukuman untuk Canelo Alvarez.
BACA JUGA:
Analisa Tinju: Canelo-Beterbiev, Maaf Ini Bukan Tinju Tetapi Penganiayaan
Saat itu Canelo usai bertanding dengan Gennady Golovkin jilid 1 pada 16 September 2017. Setahun berikutnya Canelo baru bisa bertanding, kembali dengan Gennady Golovkin (jilid 2) pada 15 September 2018.
Nah apakah awan kelabu Eddy Reynoso karena dosa atas doping 2 jagoannya Oscar Valdez dan Canelo Alvarez? Bagaimana menurut Anda?
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait