LONDON, iNewsDepok.id - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah setuju untuk mengundurkan diri. Pengumuman pengunduran diri akan segera disampaikan secepatnya, karena saat ini belum dibuat.
Hal tersebut diungkapkan seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya di kantor Johnson’s Downing Street atau Kantor Perdana Menteri Inggris, pada Kamis (7/7/2022).
Mundurnya Johson mengakhiri krisis politik yang telah melumpuhkan pemerintah Inggris, demikian dilansir dari AP.
Sebelumnya, Johnson telah menolak seruan kabinetnya untuk mundur setelah skandal etika menyeruak. Dia menyerah setelah lebih dari 40 menteri keluar dari pemerintahannya dan menyuruhnya lengser.
Hingga saat ini belum diketahui pasti apakah Johnson akan tetap menjabat, sementara Partai Konservatif memilih pemimpin baru penggantinya.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya menteri keuangan dan menteri kesehatan Inggris, serta beberapa pejabat di bawah mereka meletakkan jabatan pada Selasa (5/7/2022).
Para menteri yang mundur ini mengatakan tak bisa lagi bekerja untuk pemerintah setelah serangkaian skandal menghantam pemerintahan Johnson.
Meski seruan agar Johnson mengundurkan diri terus meluas, politikus Partai Konservatif itu bertekad untuk tetap menjabat.
Alhasil, Johnson pun menunjuk pengusaha yang juga menteri pendidikan, Nadhim Zahawi, sebagai menteri keuangan yang baru. Johnson juga langsung mengisi beberapa posisi yang kosong.
“Saya menduga kami akan terpaksa menyeretnya, menendang, dan meneriakinya (agar keluar) dari Downing Street (julukan untuk Kantor Perdana Menteri Inggris),” kata seorang anggota parlemen dari Partai Konservatif yang berbicara secara anonim kepada Reuters.
Beberapa menit sebelum berita itu tersiar, Kepala Keuangan Nadhim Zahawi meminta Perdana Menteri Boris Johnson untuk mengundurkan diri. Hal itu disampaikan hanya 36 jam setelah Johnson menempatkannya dalam pekerjaan itu.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait