Boy Rafli juga mengatakan pemilihan wilayah Garut Jawa Barat menjadi salah satu lokasi KTN juga untuk menekan potensi yang mungkin saja muncul. “Program seperti ini disiapkan untuk membangun kewaspadaan bersama terhadap radikalisme terorisme,” jelas Boy Rafli.
Sementara itu Wakil Bupati Garut, dr. H. Helmi Budiman mewakili Pemda Kabupaten Garut merasa bangga terdapat KTN di wilayah Garut. Hal ini menandakan bahwa Pemda dan masyarakat Garut sepakat menolak seluruh bentuk ideologi kekerasan yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kami bisa berbangga dengan hadirnya KTN di Desa Harumansari Garut ini. Kami tidak ingin ada terorisme di Indonesia," jelasnya.
Kehadiran KTN Garut ini disambut baik salah seorang mitra deradikalisasi, Yoki Candra yang hadir bersama 5 mitra lainnya. Ia memiliki harapan besar bahwa keberadaan KTN Garut menjadi sarana reintergrasi sosial.
Ia mengakui tidak mudah untuk menjadi seorang mitra deradikalisasi dengan stigma masyarakat. Dengan hadirnya KTN ia dapat membangun kemandirian ekonomi dan berbaur dengan masyarakat sekitar.
"KTN ini trobosan paling bagus karena kami bisa menjalin sinergi kami yang mantan napiter(narapidana teroris) dengan masyarakat," kata Yoki.
Pada kesempatan itu Kepala BNPT juga meninjau dan meresmikan Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan (Warung) NKRI dan Posko KTN Garut.
Secara simbolis Kepala BNPT melakukan penanaman bibit buah alpukat bersama dengan Wakil Bupati Garut, Ketua FKPT Jabar, Dr. Drs. H. Iip Hidayat, M.Pd, perwakilan Bank Mandiri, PT Alba Baja Banten, dan PT Eigerindo Multi Produk Industri.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait