Program Jerami Jadi Media Tanam untuk Petani, Pertamina JBB Raih Rekor MURI

KARAWANG, iNews Depok.id - Berkat program jerami jadi media tanam dan ditukar jadi pipa air untuk petani di Karawang, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melalui Fuel Terminal (FT) Cikampek berhasil meraih Rekor MURI. 

Penghargaan Rekor MURI diberikan Direktur Operasional MURI Yusuf Ngadri bertempat di Pondok Pesantren Hidayatul Burhan, Desa Pasirtanjung, Karawang, akhir pekan kemarin. 

Baca Juga

Kuliner Kembung Bakar Juara Lomba Masak BGCC 2025, Inul Daratista Hibur Pengunjung

Pemberian penghargaan disaksikan Wakil Bupati Karawang Maslani, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Karawang, Camat Lemahabang Sri Redjeki, Kepala Desa Pasirtanjung Saepudin, serta para mitra dan tokoh masyarakat.

Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional JBB, Susanto August Satria mengungkapkan Program Jerami Jadi Media Tanam menjadi bagian Program Prakarsa Bagja Juara.

"Konsepnya pemberdayaan petani melalui tukar jerami dengan air dan jerami jadi media tanam," kata Satria, Senin (15/12/2025). 

Baca Juga

Cegah Kecurangan di Lingkungan Bisnis, Ratusan Perusahaan Bertemu di SRM Summit

Jumlah petani yang masuk program ini mencapai 150 petani aktif yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Pasirtanjung dan wilayah sekitarnya. 

"Para petani secara kolektif menukarkan jerami pascapanen yang sebelumnya tidak bernilai ekonomi menjadi akses air bersih dan sarana pendukung pertanian," tutur Satria. 

Sebelum Program Prakarsa Bagja Juara berjalan, jerami pascapanen di Desa Pasirtanjung umumnya dibakar karena tidak memiliki nilai ekonomi. 

Baca Juga

SPBU di Bogor Ini Disanksi Pertamina, Pasokan Pertalite Diblokir

Tercatat sekitar kurang lebih 200 ton jerami dibakar setiap musim panen, yang berdampak pada pencemaran udara, peningkatan emisi karbon, risiko Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), serta penurunan kualitas tanah. 

Di sisi lain, petani dan masyarakat juga menghadapi keterbatasan akses air bersih akibat tingginya biaya sambungan air PAMSIMAS yang mencapai sekitar Rp500.000 per rumah tangga.

Melalui program ini, rata-rata 2–3 ton jerami per musim panen yang sebelumnya menjadi limbah akhirnya kini dikelola secara produktif. 

Baca Juga

Sukses Kelola Lingkungan, Grup Perusahaan Ini Sabet 63 Penghargaan Ensia Award 2025

"Setelah program berjalan, tercatat pengurangan limbah jerami sebesar 673,9 ton per tahun, serta kontribusi terhadap penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK)," kata Satria. 

Sementara itu Wakil Bupati Karawang, Maslani menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Pertamina yang dinilai memberikan dampak nyata bagi lingkungan dan kesejahteraan warga.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Karawang, kami mengapresiasi kolaborasi ini. Program ini memberi solusi nyata bagi petani dan lingkungan, dan kami bangga Karawang menjadi yang pertama mencatatkan rekor ini,” ujar Maslani.

Baca Juga

Diikuti Ratusan Pembalap, Drag Fest 2025 Berlangsung Akhir Pekan Ini

Fuel Terminal Manager Cikampek, Muhammad Andika Gunawan, menyatakan bahwa capaian ini menunjukkan komitmen Pertamina terhadap keberlanjutan.

“Program ini hadir untuk mengatasi persoalan lingkungan dengan mengolah jerami menjadi sumber daya bernilai bagi petani. Kini jerami menjadi simbol transformasi, dan rekor ini milik seluruh masyarakat Karawang,” ujar Andika.

Editor : M Mahfud