get app
inews
Aa Text
Read Next : UI Pasang Target Jadi Kampus Nomor Satu Hubungkan Riset Ilmiah dengan Industri Nasional

UI Lebur SIL dan SKSG Jadi Sekolah Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan, Ini Alasannya

Kamis, 23 Oktober 2025 | 15:33 WIB
header img
UI meluncurkan SPPB yang merupakan hasil penggabungan dua sekolah di lingkungan UI, yakni Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) dan Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG). Foto: Ist

JAKARTA, iNews Depok.id - Universitas Indonesia (UI) resmi meluncurkan Sekolah Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan (SPPB) atau Graduate School of Sustainable Development (GSSD) di Balai Sidang UI, Kampus Depok, Rabu (22/10/2025).

Peresmian dilakukan Rektor UI, Heri Hermansyah. Heri menjelaskan, SPPB merupakan hasil penggabungan dua sekolah di lingkungan UI, yakni Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) dan Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG).

“Proses ini dijalankan melalui mekanisme yang sah dan diawasi ketat oleh Senat Akademik UI,” ujar Heri usai acara peresmian.

Menurut Heri, pembentukan SPPB melibatkan empat organ penting universitas, yaitu Senat Akademik, Dewan Guru Besar, Majelis Wali Amanat (MWA), dan Rektorat UI. 

“Jadi ini sudah melalui proses yang *proper*, sesuai dengan regulasi yang ada di Universitas Indonesia dan tata cara akademik yang baik,” tegasnya.

Lahir dari Penggabungan Dua Sekolah

Heri menjelaskan, secara historis SPPB berakar dari Sekolah Pascasarjana UI yang kemudian berkembang menjadi SIL dan SKSG. 

Namun, selama sembilan tahun terakhir, kedua sekolah itu dinilai belum berjalan optimal karena adanya tumpang tindih administrasi dan struktur kepemimpinan.

“Dalam perjalanannya, dua sekolah ini ternyata tidak bisa berdiri sebagai satu kesatuan. Namanya ada dua, direkturnya dua, tapi badan administrasinya satu,” ungkap Heri.

Dari hasil kajian mendalam mengenai arah perkembangan ilmu pengetahuan global serta diskusi intensif antar organ UI, muncul satu kata kunci utama yakni sustainable development atau pembangunan berkelanjutan.

“SPPB diharapkan bisa menjadi *holding* untuk kajian strategik, global, dan juga ilmu lingkungan. Bahkan bisa berkembang lebih luas lagi,” kata Heri.

Jawaban atas Isu Kepatuhan Akademik

Menanggapi isu rebranding sekolah pascasarjana yang dikaitkan dengan kasus disertasi mahasiswa SKSG dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Heri tak menampik adanya persoalan kepatuhan akademik di masa lalu.

“Memang ada ketidakpatuhan dari personel, makanya direktur dan kaprodi yang terkait sudah mendapat pembinaan,” jelasnya.

Ia menegaskan, dengan terbentuknya sekolah baru, UI berharap seluruh elemen universitas bisa mematuhi aturan akademik dengan lebih baik.

“Dengan rebranding sekolah baru, kita berharap tidak lagi terbebani oleh masalah masa lalu,” ucapnya.

Multidisiplin dan Adaptif

Sementara itu, Direktur SPPB UI, Supriatna, mengatakan bahwa sekolah baru ini mengadopsi konsep sekolah pembangunan berkelanjutan dari berbagai universitas ternama dunia.

“SPPB bersifat multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin. Jadi bisa masuk ke berbagai bidang, mulai dari ekonomi, sosial, politik, hingga ilmu lingkungan,” ujar Supriatna.

Ia optimistis, SPPB akan menjadi pusat kajian unggulan yang mendorong terciptanya pembangunan berkelanjutan berbasis riset dan kolaborasi lintas bidang di Indonesia.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut