get app
inews
Aa Text
Read Next : Indofood Terus Danai Riset Mahasiswa untuk Inovasi Pangan Fungsional

Pacu Ketahanan Pangan, IRN 2025 Danai 96 Penelitian Mahasiswa dari 61 Perguruan Tinggi

Jum'at, 17 Oktober 2025 | 17:32 WIB
header img
Untuk memacu ketahanan pangan, Indofood Riset Nugraha (IRN) periode 2025–2026 menggelontorkan dana penelitian 96 Mahasiswa dari 61 perguruan tinggi di Indonesia. Foto: iNews Depok/Novi

JAKARTA, iNews Depok.id - Untuk memacu ketahanan pangan, Indofood Riset Nugraha (IRN) periode 2025–2026 menggelontorkan dana penelitian 96 Mahasiswa dari 61 perguruan tinggi di Indonesia. 

Ketua Tim Pakar IRN Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, M.Sc, menyatakan IRN tahun 2025-2026 kembali hadir dengan tema Penelitian Pangan Fungsional Berbasis Potensi Dan Kearifan Lokal. 

"Tema ini sangat relevan dengan kondisi sekarang, mengingat masih begitu banyaknya sumber pangan fungsional bernilai gizi tinggi di Indonesia yang masih belum secara optimal," kata Prof Purwiyanto saat penandatanganan pemberian dana riset mahasiswa Indofood Riset Nugraha (IRN) 2025-2026, Kamis, 16 Oktober 2025 di kawasan Sudirman, Jakarta.

Prof Purwiyanto mengungkapkan antusiasme mahasiswa terhadap isu ketahanan pangan sangat tinggi. Terbukti Sekretariat IRN menerima 735 proposal dari 135 perguruan tinggi.

"Ini meningkat sekitar 20% dibandingkan periode sebelumnya. Peningkatan ini membuktikan bahwa generasi muda semakin peka dan proaktif terhadap potensi lokal di daerah mereka," ujar Prof Purwiyanto. 

Dari 735 proposal, akhirnya Dewan Pakar IRN, meloloskan 96 proposal dari 61 perguruan tinggi untuk didanai. 

Salah satu contoh proposal pemenang adalah upaya mengombinasikan tradisi di Papua tentang kulit matoa dengan sains fermentasi, menghasilkan proposal minuman fermentasi berbasis kulit matoa yang berpotensi luar biasa.

Hamzah Akram Maulana-Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat dengan penelitian Designing Functional Cheese: Ia berhasil menemukan kombinasi bahan dan proses yang menghasilkan tekstur dan rasa menyerupai keju susu, namun berbasis nabati dan diklaim bebas laktosa. Inovasi ini sangat dinantikan oleh industri pangan.

Kalisha Nirmala Chandra-Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jawa Tengah dengan inovasi suplemen pakan berbasis selenium organik untuk ayam: Penelitian ini menunjukkan peningkatan ekspresi gen antioksidan pada ayam, menunjukkan potensi perbaikan gizi dan fungsional pada produk ternak.

Rosdiana Anjelina-Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat dengan sistem tanam three sisters jagung, kacang panjang, dan labu: Sebuah model yang memperbaiki biomassa dan menghasilkan tiga komoditas sekaligus dalam satu lahan, menggabungkan sains pertanian yang dipelajari dengan kearifan lokal.

Zhafa Nesya Salsabila-Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur dengan penelitian Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Teri Fermentasi (Rusip): Zhafa menggali potensi fermentasi tradisional Rusip dari Bangka Belitung untuk menemukan starter culture unggul penghasil bakteriosin alami, membuat produk fermentasi tradisional Indonesia lebih aman, stabil, dan khas.

Indrayana, Head of Corporate Communications PT Indofood Sukses Makmur Tbk menyatakan komitmen Indofood untuk mendorong konsistensi dan keberlanjutan program riset di Indonesia yang berbasis kearifan lokal. 

"Sangat menarik dalam mengkombinasikan teknologi dan kearifan lokal tersebut dengan misalnya saja sains modern yang dipelajari di perguruan tinggi," kata Indrayana. 

Program IRN mendorong peneliti muda untuk menyelesaikan tantangan yang mereka hadapi. Tak hanya sekadar dana, para mahasiswa peneliti juga mendapatkwn pendampingan (mentoring) yang intensif dari Dewan Pakar IRN. 

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut