Alat-Alat Teknik Pertanian Laku Keras Seiring Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo

JAKARTA, iNews Depok.id - Alat teknik pertanian laku diburu konsumen seiring program ketahanan pangan yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto.
Pantauan iNews Depok di Lindeteves Trade Center Glodok, Jakarta Barat, Selasa (8/4/2025) sejumlah pedagang alat-alat teknik mengungkapkan permintaan alat pertanian naik belakangan ini.
"Program ketahanan pangan dari pemerintah berdampak bagus bagi alat-alat pertanian yang kami jual," kata Tommy pedagang alat-alat teknik dari toko Pelangi Teknik di Lindeteves Trade Center Glodok GF2 Blok B7 No 05.
Salah satu produk yang sangat laku adalah pompa air yang diperlukan untuk mengairi areal pertanian.
"Air itu wajib ada untuk pertanian makanya pompa air laku," tutur Tommy.
Selain pompa air, alat-alat teknik pertanian lainnya juga laku seperti traktor untuk membajak tanah, dan penyemprot pupuk dan insektisida.
Lakunya alat-alat pertanian disyukuri para pedagang alat-alat teknik. Pasalnya produk alat teknik lainnya menurun permintaan akibat pemangkasan anggaran pemerintah diberbagai sektor.
"Tantangan selalu ada, saat produk teknik lain menurun penjualannya, ada alat teknik pertanian yang laku," terang Tommy yang mengaku sudah 15 tahun berdagang alat-alat teknik di Glodok.
Sebagai pedagang alat teknik yang sudah makan asam garam, Tommy menyebut selalu melihat peluang.
"Nah program ketahanan pangan ini ada di seluruh Indonesia, mudah-mudahan program ini sukses dan negara kita swasembada pangan," harap Tommy.
Tommy menyebut strateginya biar tetap sukses berdagang alat-alat teknik termasuk pompa air yang kini diburu konsumen. Ia memiliki merek alat teknik tersendiri yakni Tsuzumi.
Dengan merek sendiri, Tommy menegaskan kualitas produknya terjamin sehingga masyarakat percaya dan yakin kualitas merek Tsuzumi.
"Dengan merek Tsuzumi milik kami sendiri, ketersediaan suku cadangnya kita jamin ada. Jadi kalau ada kerusakan bisa segera diperbaiki," urai Tomy.
Langkah Tommy membuat merek alat-alat teknik sendiri karena banyak produk termasuk produk merek terkenal yang sulit dicari suku cadangnya.
Ia merasa kasihan pada konsumen yang pusing mencari suku cadang produk teknik yang mengalami kerusakan. Akibat ketiadaan suku cadang, alat teknik jadi bangkai tak berguna dan merugikan konsumen.
"Untuk merek Tsuzumi kami buat dengan kelengkapan suku cadang agar produk ini bisa selalu digunakan karena bisa segera diperbaiki jika ada kerusakan," lanjut Tommy.
Lakunya alat pertanian juga diamini Budi, pedagang alat teknik lainnya di Glodok.
"Ada kenaikan permintaan yang cukup signifikan untuk alat-alat teknik pertanian," ucap Budi.
Editor : M Mahfud