Tayang di Bulan Agustus, Film Perjuangan Ini Nyaris Tembus 1 Juta Penonton
JAKARTA, iNews Depok.id — Tayang bertepatan dengan bulan kemerdekaan, Agustus 2025, film Believe berkisah tentang sosok perempuan bernama Evi yang setia menanti saat ditinggal sang suami ke medan perang.
Evi adalah istri dari Agus, seorang prajurit yang harus berkali-kali meninggalkan rumah demi tugas negara. Bukan hanya satu kali, Evi harus menghadapi realita ditinggal pergi setelah menikah, dan bahkan ditinggal lagi saat sedang hamil besar.
Dengan angka penonton mencapai 830.808 orang, Believe berhasil menjadi salah satu film perjuangan nasionalisme yang paling banyak ditonton sepanjang sejarah perfilman Indonesia.
Namun pencapaian ini tidak hanya sekadar angka. Believe turut mendorong kemajuan industri perfilman nasional dengan menghadirkan standar baru dalam produksi film drama perang, melalui sinematografi berkualitas tinggi dan teknis produksi berskala besar.
Berdasarkan data dari Cinepointcom dan filmindonesiaorid, film bertema perjuangan dan nasionalisme di Indonesia masih harus bekerja keras untuk mengajak penonton ke bioskop.
Genre ini terbukti sulit menembus angka satu juta penonton, meskipun mengangkat tokoh besar seperti Soekarno atau Kartini. Sementara itu, genre horor dan drama masih menjadi magnet utama.
Produser Believe, Celerina Judisari, optimistis Indonesia bisa memroduksi film drama perang yang tak kalah dari segi cerita maupun visual.
“Kita ingin memberikan pengalaman arena perang yang realistis, yang belum pernah dirasakan penonton. Saya tantang tim produksi saya, mereka tantang saya balik, dan saya jawab bisa. Dari situ terciptalah film yang membuat penonton merasa seakan berada di tengah-tengah pertempuran,” ujar Celerina yang akrab disapa Ayie.
Respons Pemain dan Momen Kemerdekaan
Pencapaian lebih dari 800 ribu penonton ini disambut positif para pemeran Believe.
“Alhamdulillah, gak sia-sia saya digantung 20 meter demi adegan terjun payung. Ternyata banyak yang menikmati hasilnya,” kelakar Wafda Saifan, pemeran Serka Dedi.
Pemeran Kapten Agus, Ajil Ditto, juga senang kerja kerasnya terbayar.
“Saya all out untuk film ini, sampai harus menurunkan berat badan 13 kg dalam sebulan. Jadi kalau banyak yang terhibur, perjuangan kita terasa semakin berharga,” ungkap Ajil.
Bulan Agustus, yang identik dengan perayaan kemerdekaan, menjadi momentum tepat bagi penonton yang ingin menyaksikan film bertema perjuangan.
Wafda berharap Believe bisa bertahan di bioskop sepanjang bulan ini.
“Sayang kalau bulan kemerdekaan gak ada film perjuangan. Suasananya pas banget,” ujarnya.
Ajil menambahkan, “Film ini memang harus ditonton di bioskop, karena kita akan dimanjakan dengan adegan-adegan seru dan efek suara menggelegar. Apalagi ini bulan Agustus, bulannya Kapten Agus,” candanya.
Apresiasi dari Project Pop
Dukungan juga datang dari personel Project Pop yang menonton bareng di Jakarta.
“Ini film yang komplit. Dari awal keren sinematografi dan pengadeganan action-nya. Kayak perang beneran,” kata Yosi Mokalu.
Udjo mengaku terkejut dengan kualitasnya.
“Ternyata ada produser Indonesia yang berani angkat tema perang. Sinematografi, akting, action, semuanya tertata dengan standar terbaik. Rasanya seperti nonton film Hollywood,” ujarnya.
Tika Panggabean bahkan sudah menontonnya dua kali.
“Jadi bisa lebih mendalami perjuangan Agus dan masalah yang dia hadapi. Terasa banget, apalagi ini film terinspirasi kisah nyata,” tuturnya.
Ajak Penonton untuk Tidak Ketinggalan
Masih ragu menonton Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian? Jangan sampai menyesal.
Bergabunglah dengan ratusan ribu penonton yang sudah menangis, tegang, dan tertawa bersama di layar lebar, sambil menikmati sinematografi yang belum pernah dihadirkan dalam film Indonesia.
Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian kini tayang di bioskop seluruh Indonesia.
Editor : M Mahfud