Keren! Kolaborasi Tanam 8 Pohon Saninten Rambutan Hutan untuk Sumber Pakan Satwa Hutan Lembang

BANDUNG, iNews Depok.id - Kolaborasi pelestarian lingkungan terus digulirkan untuk menjaga keanekaragaman hayati. Kali ini dilakukan di Desa Suntenjaya, Lembang, Bandung pada Rabu (31/7). 

Kolaborasi dilakukan dengan menanam 8 pohon Saninten (nama latin Castanopsis argentea). Pohon langka ini lebih dikenal sebagai rambutan hutan. 

Baca Juga

Kuliner Kembung Bakar Juara Lomba Masak BGCC 2025, Inul Daratista Hibur Pengunjung

Keberadaan Saninten sangat penting bagi kelangsungan hidup satwa hutan. Buahnya menjadi sumber pakan satwa hutan. 

Kolaborasi penanaman pohon Saninten digulirkan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melalui kegiatan monitoring program Keanekaragaman Hayati Aviation Fuel Terminal (AFT) Husein Sastranegara. Program ini berfokus pada pelestarian pohon langka Saninten (Castanopsis argentea). 

Hadir dalam kegiataan ini, Region Manager Corporate Operation & Services JBB, Julian Hanafiah Lubis, bersama jajaran manajemen AFT Husein Sastranegara, tim Communication, Relations & CSR Regional JBB, serta sejumlah pihak mitra dan komunitas lingkungan, termasuk Perum Perhutani Bagian Kesatuan Pengelola Hutan (BKPH), Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Bandung Utara, Saninten Indonesia, Karang Taruna, komunitas mahasiswa Universitas Padjadjaran, dan Koperasi Buana Walatra Sejahtera.

Baca Juga

Cegah Kecurangan di Lingkungan Bisnis, Ratusan Perusahaan Bertemu di SRM Summit

Region Manager Corporate Operation & Services JBB Julian Hanafiah Lubis mengungkapkan kegiatan ini sebagai salah satu dukungan Pertamina kepada masyarakat untuk pelestarian lingkungan khususnya di wilayah Regional Jawa Bagian Barat.

“Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dukungan Pertamina terhadap pelestarian lingkungan, sekaligus sarana edukasi bagi masyarakat serta warisan ekologis untuk generasi mendatang,” kata Julian.

Upaya konservasi ini bertujuan melestarikan tanaman Saninten yang dilindungi, sekaligus mendukung penyerapan karbon jangka panjang untuk mitigasi perubahan iklim. 

Baca Juga

SPBU di Bogor Ini Disanksi Pertamina, Pasokan Pertalite Diblokir

Program ini juga telah terintegrasi dengan inisiatif Duta Berjaya (Edukasi Wisata Bersama Suntenjaya), yang mendorong peningkatan kapasitas pemuda desa dalam pengelolaan wisata berbasis lingkungan yang lebih baik.

Pertamina JBB juga mengunjungi salah satu mitra binaan, Pertamina SUSU KAN! di Desa Suntenjaya. Mitra binaan ini mengelola peternakan sapi perah, memproduksi permen karamel susu dan memanfaatkan limbah peternakan sapi untuk produksi biogas.

Biogas alami tersebut digunakan sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan, menggantikan bahan bakar konvensional untuk kebutuhan rumah tangga dan operasional peternakan. Inisiatif ini mencerminkan penerapan prinsip ekonomi sirkular sekaligus meningkatkan ketahanan energi lokal.

Baca Juga

Sukses Kelola Lingkungan, Grup Perusahaan Ini Sabet 63 Penghargaan Ensia Award 2025

Leni Suswanti, perwakilan Saninten Indonesia, menyambut baik kesinambungan program ini.

“Kami berharap upaya konservasi ini memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan menjadi kontribusi penting dalam menjaga keberlanjutan sumber daya hayati,” kata Leni.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBB, Susanto August Satria, turut menegaskan komitmen Pertamina terhadap pengembangan desa binaan akan terus dilakukan. 

Baca Juga

Diikuti Ratusan Pembalap, Drag Fest 2025 Berlangsung Akhir Pekan Ini

“Kami mendukung penuh inisiatif yang memperkuat kemandirian ekonomi, pelestarian lingkungan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Desa Suntenjaya kami harapkan menjadi contoh sukses wilayah binaan yang berkelanjutan,” kata Satria.

Program konservasi Saninten dan pemberdayaan melalui produk olahan susu ini menjadi bagian dari komitmen Pertamina Patra Niaga Regional JBB dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 7 (energi bersih dan terjangkau), poin 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab), serta poin 15 (menjaga ekosistem daratan).

Editor : M Mahfud