Hangatnya Kebersamaan: Masyarakat Tabagsel Jabodetabek Berjumpa di Halal Bihalal, Catat Tanggalnya
JAKARTA, iNewsDepok.id- Kerinduan akan kampung halaman yang membuncah di hati ribuan perantau asal Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) di Jabodetabek akan segera terobati. Mereka dari berbagai komunitas dan perkumpulan akan bersatu dalam acara Halal Bihalal (HBH) yang penuh kehangatan, merayakan Hari Raya Idulfitri 1446 H. Acara akbar ini rencananya akan dihadiri oleh putra-putri terbaik Tabagsel yang kini berkiprah di tingkat nasional.
Tabagsel, sebuah wilayah subur di Sumatera Utara yang dulunya merupakan bagian dari Kabupaten Tapanuli Selatan, kini telah mekar menjadi lima kabupaten/kota: Tapanuli Selatan, Mandailing Natal (Madina), Padang Lawas, Padang Lawas Utara (Paluta), dan Kota Padangsidimpuan.
Pada Sabtu, 19 April 2025, Auditorium Manggala Wanabakti, Kementerian Kehutanan, Jakarta, akan menjadi saksi bisu silaturahmi akbar ini. Ketua Panitia Pelaksana, Ongku Parmonangan Hasibuan, menyampaikan bahwa acara ini terbuka bagi seluruh masyarakat Tabagsel yang merantau di wilayah Jabodetabek. Kehadiran tokoh-tokoh nasional, anggota DPR RI, serta para pejabat kementerian dan lembaga yang memiliki akar dari Tabagsel juga akan menambah semarak acara ini.
Beberapa nama besar yang diundang antara lain mantan Sekjen Kementerian Keuangan Mulia Panusunan Nasution, pakar hukum Todung Mulya Lubis, mantan Menteri Tenaga Kerja Bomer Pasaribu, mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Aulia Tantowi Pohan, dan banyak tokoh inspiratif lainnya.
Dari kursi DPR RI, direncanakan hadir Marwan Dasopang, Andar Amin Harahap, dan Saleh Partaonan Daulay. Lebih dari seratus tokoh nasional yang memiliki ikatan batin dengan Tabagsel telah diundang untuk mempererat tali persaudaraan ini.
"Kita juga sudah mengundang Bapak Agus Harimurti Yudhoyono (Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan) beserta Ibu Annisa Pohan. Bahkan Ibu Annisa Pohan menyambut undangan ini dengan sangat antusias dan senang," ungkap Ongku dengan nada gembira, Rabu (9/4/2025).
Ongku menjelaskan bahwa semangat utama di balik acara ini adalah keinginan yang mendalam untuk semakin menyatukan masyarakat Tabagsel yang berada di perantauan. Tujuannya mulia, yaitu untuk bersama-sama mendukung pembangunan kampung halaman tercinta.
Saat ini, tercatat sekitar 150 komunitas atau 'parsadaan' masyarakat Tabagsel di Jabodetabek, mulai dari perkumpulan berdasarkan asal daerah, alumni sekolah, hingga persatuan marga-marga besar seperti Siregar, Nasution, Harahap, Lubis, Pohan, dan Pulungan.
"Dengan banyaknya organisasi ini, potensi dan sumber daya kita terkadang terpencar. Oleh karena itu, menjadi perhatian bersama seluruh masyarakat dan tokoh-tokoh Tabagsel sejak lama, bagaimana cara menyatukan kekuatan ini. Agar langkah kita ke depan tidak lagi sporadis, melainkan lebih terencana dan terpadu," tuturnya penuh harap.
Menurut mantan Bupati Tapanuli Selatan ini, Tabagsel memiliki banyak sekali putra-putri terbaik yang telah sukses di tingkat nasional. Ini merupakan modal besar yang dapat dimanfaatkan untuk memajukan kampung halaman. "Tokoh kita sangat banyak. Kita pernah memiliki wakil presiden (Adam Malik Batubara), jenderal bintang lima (AH Nasution), serta banyak menteri sejak dulu. Jadi, idenya adalah bagaimana momentum HBH ini dapat menjadi wadah persatuan untuk merumuskan langkah-langkah ke depan yang lebih terstruktur, masif, dan kompak demi percepatan pembangunan di Tabagsel," tandasnya.
Ongku juga menyampaikan keprihatinannya atas masih minimnya pembangunan infrastruktur di wilayah Tabagsel. Bahkan, dalam program strategis nasional (PSN) pemerintah, belum ada satu pun proyek yang menyentuh Tabagsel.
Ia mencontohkan rencana pembangunan jalan tol di Trans Sumatera yang baru mencapai Sibolga (Tapanuli Tengah) hingga Parapat (Tapanuli Utara). Padahal, Tabagsel sejak dulu dikenal sebagai daerah surplus yang turut menopang perekonomian daerah-daerah di sekitarnya di Sumatera Utara. Wilayah ini memiliki potensi perkebunan yang melimpah, mulai dari kelapa sawit, kopi, karet, dan lain-lain.
"Potensi tambang kita juga ada, satu-satunya yang beroperasi di Sumut saat ini adalah tambang emas di Batangtoru. Belum lagi potensi panas bumi di Sipirok dan Mandailing, serta PLTA di Batangtoru. Artinya, baik ketahanan energi maupun ketahanan pangan yang menjadi fokus Asta Cita Presiden Prabowo saat ini, sumbernya banyak terdapat di Tabagsel. Namun, mengapa kita belum bisa mengoptimalkan ini, mengarahkan PSN ke sana agar perekonomian seluruh potensi yang ada di Tabagsel menjadi lebih baik?" ujarnya dengan nada bertanya.
"Seandainya infrastruktur ke daerah kita memadai, seperti adanya kereta api atau jalan tol, maka biaya pengangkutan komoditas perkebunan akan jauh lebih murah. Begitu juga dengan sektor-sektor lainnya. Mustahil kita bisa mengembangkan pariwisata jika infrastruktur tidak memadai," lanjutnya.
Menurut Ongku, pembangunan daerah tidak dapat dipisahkan dari upaya lobi di tingkat pusat, yang harus didukung dengan gagasan dan perencanaan wilayah yang holistik serta terpadu.
"Ini adalah pendekatan perencanaan wilayah secara keseluruhan, bukan lagi per kabupaten/kota di Tabagsel. Lima kepala daerah di Tabagsel harus bersatu padu membuat perencanaan wilayah yang komprehensif. Kami telah mengundang kelima kepala daerah tersebut untuk hadir di acara HBH ini, dan mereka memberikan dukungan penuh," pungkasnya dengan optimisme."
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta