Tiga Tim Lintas Negara Menang di Climate Hack 2024, Dorong Inovasi Teknologi untuk Iklim

SINGAPURA, iNews Depok. id - Tiga tim lintas negara berhasil menjadi pemenang dalam ajang Climate Hack 2024 Pitch Day yang diselenggarakan oleh Singapore International Foundation (SIF) pada 22 Februari 2025. Acara ini menjadi puncak dari program lima bulan yang berlangsung sejak September 2024, bertujuan membekali anak muda di Asia dengan keterampilan digital untuk mengembangkan solusi berbasis teknologi dalam menghadapi perubahan iklim.
Sebanyak 13 pemuda dari India, Indonesia, Malaysia, Pakistan, dan Filipina tergabung dalam tiga tim pemenang. Ide yang mereka kembangkan menitikberatkan pada kemitraan strategis lintas sektor untuk skalabilitas, pengalaman pengguna yang dipersonalisasi, serta alternatif hemat biaya dibanding solusi yang sudah ada. Secara keseluruhan, lebih dari 300 pemuda dari 27 negara berpartisipasi dalam program ini untuk merancang inovasi iklim.
Sepuluh tim terpilih, yang sebagian besar beranggotakan pemuda dari berbagai negara, mendapat pelatihan dari para pakar industri di bidang kecakapan digital, pemecahan masalah, kewirausahaan, serta teknik mempresentasikan dan memasarkan ide mereka. Hal ini mencerminkan pentingnya kolaborasi global dalam mengatasi tantangan lingkungan.
Mr. Wan Muhamad Asyrad Wan Zaki, anggota tim Sustainloop dari Malaysia, mengungkapkan bahwa kerja sama lintas negara membantu timnya berinovasi lebih cepat.
"Bekerja dengan orang dari berbagai budaya mengajarkan kami untuk menghargai perspektif yang beragam, berkomunikasi dengan baik, dan menyesuaikan strategi dengan setiap pasar," ujarnya.
Dalam Pitch Day, sepuluh tim finalis mempresentasikan solusi berbasis teknologi di hadapan dewan juri, dengan fokus pada berbagai isu lingkungan seperti pengelolaan sumber daya alam, penggunaan lahan, transportasi, pengelolaan limbah, serta ekonomi ekologi. Tiga tim pemenang dipilih berdasarkan kreativitas, kerja sama tim, serta dampak dan kelayakan solusi mereka. Mereka adalah:
- E-Connect (Indonesia, Malaysia, Pakistan, dan Filipina)
- SustainIQ (Indonesia, Malaysia, Pakistan, dan Filipina)
- Sustainloop (India, Malaysia, dan Filipina)
Selain itu, tim Ecovolve (Kamboja, Indonesia, dan Singapura) meraih People’s Choice Award melalui pemungutan suara publik di media sosial. Salah satu anggotanya, Ahmad Yasri Zaenuri dari Indonesia, mengungkapkan bahwa program Climate Hack membantu timnya menyempurnakan solusi yang dikembangkan.
"Kami belajar menantang asumsi dan memastikan skalabilitas aplikasi kami. Dengan bimbingan mentor, saya juga memahami aspek bisnis dalam teknologi iklim," katanya.
Keempat tim pemenang dijadwalkan mengunjungi Singapura pada Maret 2025 untuk mempelajari lebih lanjut tentang Singapore Green Plan 2030, sebuah inisiatif nasional dalam pembangunan berkelanjutan.
Salah satu juri Pitch Day, Ms. Carla Gomez Briones dari United Nations Development Program, mengapresiasi kreativitas dan wawasan mendalam para peserta. "Solusi mereka tidak hanya mengatasi masalah iklim yang mendesak, tetapi juga menunjukkan kekuatan kolaborasi lintas negara untuk masa depan yang berkelanjutan," ujarnya.
Sejak pertama kali digelar pada 2021, Climate Hack telah melatih hampir 1.000 pemuda dari 24 negara Asia.
Program ini diselenggarakan dengan dukungan berbagai mitra, termasuk Action for Change in Southeast Asia (ActSEA), Kidzstarter, dan Temporary Local, serta para mentor dari perusahaan teknologi dan organisasi sosial.
Hingga kini, program ini telah menghasilkan 130 prototipe dan solusi digital untuk menghadapi tantangan iklim
Editor : M Mahfud