Miliano Jonathans, Pemain FC Utrecht Asal Depok Yang Masih Dirayu PSSI Untuk Gabung Timnas Garuda

DEPOK, iNews Depok.id - Pemain keturunan Indonesia, Miliano Jonathans terus digoda oleh PSSI untuk membela Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Pemain berdarah Depok yang didekati Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) sejak umur 16 tahun itu hingga kini belum tertarik gabung skuad Garuda Merah Putih.
Jonathans merupakan salah satu target incaran untuk menjadi pemain naturalisasi dalam beberapa tahun terakhir. Namun, hingga kini, sang pesepakbola terlihat belum tertarik berganti paspor.
Belum lama ini, Jonathans menceritakan PSSI sudah berusaha mendekatinya sejak usia 16 tahun. Saat ini, Jonathans berusia 20 tahun sehingga bisa dibilang rayuan sudah dilancarkan sejak 2021.
"Mereka menginginkan saya. Saat itu saya bersama Timnas U-18 Belanda. Jadi, saya belum mau menentukan pilihan," kata Jonathans dikutip dari Voetbal Primeur, Sabtu (1/3/2025).
Pemain FC Utrecht itu mengungkapkan beberapa alasan pertimbangan, salah satunya jarak Belanda ke Indonesia yang cukup jauh. Pertimbangan tersebut membuatnya belum bisa bergabung dengan Timnas Indonesia saat ini, meski dilatih oleh Patrick Kluivert.
"Jalannya juga cukup jauh. Namun, belum lama ini mereka mengetuk pintu saya lagi. Saya belum akan membuat pilihan. Saya akan membiarkannya datang kepada saya," tandasnya.
Pesepakbola kelahiran 2004 itu diketahui memiliki darah keturunan Indonesia dari kakeknya. Leluhurnya itu disebut lahir dan besar di Kota Depok, Jawa Barat.
Bahkan, menurut asal-usul, Jonathans merupakan salah satu dari 12 marga Belanda yang pernah tinggal di Depok pada masa pemerintahan kolonial hingga awal kemerdekaan. Secara aturan naturalisasi, Jonathans tentunya sangat bisa membela Timnas Indonesia.
Itulah kisah Miliano Jonathans, pemain keturunan Depok yang didekati PSSI sejak umur 16 tahun hingga kini belum tertarik gabung Timnas Indonesia.
Semoga, ke depan ada kabar baik dari Jonathans putra keturunan Depok ini, untuk memperkuat skuad Timnas Indonesia.
Editor : M Mahfud