get app
inews
Aa Text
Read Next : Pertamina Cek Kualitas BBM dan Fasilitas SPBU di Wilayah Cirebon Jelang Lebaran

Miris! Seorang Lansia Tewas Usai Antre Gas 3 Kg di Tangsel

Senin, 03 Februari 2025 | 20:55 WIB
header img
Sejumlah warga mengantre untuk membeli gas elpiji 3 kg di salah satu agen gas elpiji di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Senin (3/2/2025). (Foto: MNC Portal Indonesia/Isra Triansyah)

TANGSEL, iNews Depok.id - Seorang wanita lanjut usia (lansia), Yonih (63) meninggal dunia usai kelelahan mengantre pembelian gas 3 kg bersubsidi di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (03/01/25). Diduga Yonih meninggal dunia karena kelelahan, usai mengantre panjang.

Yonih dikabarkan ikut mengantre sejak pagi di salah satu pangkalan tak jauh dari rumahnya di Jalan Beringin, RT01 RW07, Pamulang Barat, Pamulang. Antrean yang mengular panjang membuat fisik Yonih kelelahan.

Di tengah jalan pulang, Yonih jatuh pingsan hingga mendapat pertolongan warga sekitar. Yonih sempat dibawa ke rumah sakit, namun nahas Yonih dinyatakan meninggal dunia.

"Meninggalnya tadi siang," tutur Tomi, warga sekitar, kepada ​​​​​​MNC Portal Indonesia, Senin (3/2/2025).

Dia mengatakan, Yonih nampak kelelahan hingga sempat beristirahat sejenak usai mendapatkan tabung gas melon itu. Namun tak lama, tubuhnya ambruk terkulai lemas.

"Sempat duduk, terus pingsan enggak sadar," ujarnya.

Antrean di hampir seluruh pangkalan gas elpiji 3 kilogram di Kota Tangsel nampak diserbu warga. Mereka berdatangan sejak pagi karena sulit mendapatkan gas bersubsidi tersebut.

Kelangkaan tabung gas bersubsidi itu dipicu larangan pemerintah terhadap pengecer untuk menjual isi ulang gas 3 kilogram.

Gas melon itu hanya bisa diperoleh di pangkalan resmi Pertamina. Hal demikian membuat antrean panjang di setiap pangkalan tabung gas.

Kebijakan itu memicu kritik, terlebih setelah jatuhnya korban jiwa. Ketua LBH Keadilan, Abdul Hamim Jauzie mengingatkan, tahap peralihan atau masa transisi penjualan tabung gas 3 kilogram ini tidak boleh memberatkan rakyat.

"Pemerintah mungkin memiliki tujuan yang baik untuk mengatur subsidi agar tepat sasaran. Namun kelangkaan gas, dan bergejolaknya masyarakat menandakan pemerintah belum siap untuk melakukan mekanisme pendistribusian dan penjualan gas," jelas Hamim.

"Meninggalnya Ibu Yonih, merupakan bukti nyata negara melakukan pengabaian keselamatan warga negara dalam mendapatkan subsidi dari pemerintah," tandasnya.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut