get app
inews
Aa Text
Read Next : 6 Cara untuk Sukses di Tahun 2025, Yuk Lakukan

Fakta Unik Tentang Kembang Api, Pertama Kali Ditemukan di Negara Ini

Jum'at, 03 Januari 2025 | 00:09 WIB
header img
Inilah fakta unik tentang kembang api yang dapat diketahui. (Foto: iNews Depok/Muhamad Farhan).

DEPOK, iNews Depok.id - Malam pergantian Tahun Baru 2025 telah berlalu, dari berbagai daerah maupun di sejumlah negara lain turut merayakan dengan berbagai kegiatan. Salah satunya yakni pesta kembang api.

Kembang api telah menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai perayaan di seluruh dunia. Mulai dari perayaan tahun baru hingga festival besar lainnya, pesta kembang api menjadi pilihan untuk memeriahkan kegiatan tersebut.

Dengan keindahan cahaya berwarna-warni di langit, menjadikannya selalu memikat perhatian banyak orang. Namun, tahukah Anda bahwa di balik keindahannya, kembang api menyimpan banyak fakta unik? Ini dia berikut ulasannya.

Kembang api pertama kali ditemukan di Tiongkok sekitar 2000 tahun yang lalu. Awalnya, kembang api dibuat dengan memasukkan bubuk mesiu ke dalam batang bambu, kemudian dibakar untuk menghasilkan ledakan kecil. Tujuannya adalah untuk mengusir roh jahat.

Warna-warni yang indah pada kembang api dihasilkan dari unsur-unsur kimia tertentu. Misalnya, strontium menghasilkan warna merah, barium untuk warna hijau, natrium memberikan warna kuning, dan tembaga menciptakan warna biru. Kombinasi unsur-unsur ini memberikan efek visual yang memukau.

Setiap negara memiliki tradisi unik dalam menggunakan kembang api. Di Amerika Serikat, kembang api identik dengan perayaan Hari Kemerdekaan pada 4 Juli. Sementara itu, di India, kembang api adalah bagian penting dari festival Diwali, melambangkan kemenangan cahaya atas kegelapan.

Meskipun indah, kembang api bisa berbahaya jika tidak digunakan dengan hati-hati. Oleh karena itu, ada peraturan ketat di banyak negara tentang pembelian dan penggunaan kembang api.

Bahkan, beberapa negara melarang penggunaannya untuk melindungi lingkungan dan mencegah kecelakaan.

Sayangnya, kembang api juga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Partikel dan gas yang dihasilkan dapat mencemari udara, sementara suara ledakan bisa mengganggu pendengaran hewan dan manusia. Saat ini, banyak upaya dilakukan untuk menciptakan kembang api ramah lingkungan.

Menariknya, seiring dengan perkembangan teknologi, pertunjukan cahaya menggunakan drone juga semakin populer sebagai alternatif ramah lingkungan untuk kembang api.

Selain bebas polusi, pertunjukan ini juga memungkinkan desain yang lebih kreatif dan kompleks.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut