get app
inews
Aa Text
Read Next : Lebih dari 670 Juta Perjalanan Wisatawan Januari hingga Agustus 2024, Begini Trik Liburan Hemat

Indonesia Gemar Traveling! Kemenparekraf dan tiketcom Ungkap Tren Wisata Terbaru 2024

Rabu, 11 September 2024 | 20:12 WIB
header img
Ki-ka: George Hendrata, Chief Executive Officer tiketcom dan Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Foto: Novi

Sedangkan untuk perjalanan internasional, periode wisata masyarakat berlangsung selama rata-rata 15 hari, dengan berwisata ke destinasi short-haul dan medium-haul yang jarak tempuhnya relatif pendek dan sedang, menjadi pilihan utama masyarakat. Untuk internasional, destinasi short-haul yang paling banyak diminati adalah Malaysia, Singapura, dan Thailand, diikuti medium-haul yaitu Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Hong Kong. Sedangkan untuk long-haul, Turki dan Arab Saudi menjadi semakin populer, dan Amerika Serikat menjadi destinasi ultra long-haul favorit.

"Wisatawan kini cenderung memilih perjalanan yang lebih lama dan berkualitas, dengan preferensi pada destinasi yang mudah diakses dan terjangkau," jelas Addin Maulana, Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Riset juga dilakukan untuk mengetahui harga tiket penerbangan ke domestik, dimana ditemukan harga tiket untuk ke destinasi di wilayah Timur Indonesia cenderung lebih tinggi, sedangkan untuk destinasi wilayah Tengah Indonesia harga tiket cenderung lebih rendah. Harga tiket penerbangan domestik terendah mencakupi destinasi ke Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sulawesi Barat, dan Lampung. Sedangkan untuk tarif kamar terendah terdapat di Sulawesi Barat, Bengkulu, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.

Jelang periode liburan high season, ditemukan juga atraksi wisata favorit masyarakat meliputi landmarks, museum, teater, serta atraksi keluarga seperti water park, playgrounds, dan taman hiburan.

Wisatawan juga semakin tertarik mengunjungi atraksi wisata populer yang turut berkontribusi pada peningkatan pemesanan akomodasi dan lama tinggal. "Penemuan data ini dapat membantu pemerintah dalam memahami pola perilaku wisatawan dan merumuskan kebijakan yang lebih efektif, khususnya dalam mempromosikan pariwisata nasional," tambah Addin.

Gaery Undarsa, Co-Founder & Chief Marketing Officer tiketcom juga mengungkapkan bahwa peningkatan ini berpengaruh terhadap jumlah pemesanan di tiketcom yang menunjukkan adanya peningkatan pada periode liburan semester 1 2024. 

“tiketcom mencatat peningkatan pada sejumlah produk di setiap periode libur semester 1 2024. Seperti pada musim libur awal tahun, tercatat produk aktivitas wisata meningkat 27%. Sementara saat musim libur Lebaran, produk transportasi meningkat 60,6%, lalu pada musim libur sekolah, produk akomodasi meningkat 43,5% (year-on-year),” kata Gaery.

Teknologi tentu mengambil peran penting dalam mendukung perkembangan industri pariwisata terutama dalam menghadirkan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat yang ingin berwisata. Untuk itu, tiketcom telah menghadirkan ragam inovasi produk, program promo menarik, hingga mengeksplorasi peluang kerjasama dengan berbagai mitra untuk memperkuat layanan dan produk yang dimiliki.

Pada kesempatan ini, tiketcom juga menjelaskan sejumlah tren wisata yang tengah digemari masyarakat di tahun 2024, seperti wisata budaya, wisata alam, wisata olahraga, dan wisata berkelanjutan (sustainable tourism).

Sebagai OTA yang berfokus pada konsumen, tiketcom senantiasa menjawab kebutuhan perjalanan konsumennya melalui inovasi yang relevan. Berdasarkan tren wisata tersebut, salah satu upaya yang dilakukan oleh tiketcom adalah ikut serta dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan, seiring dengan mendukung kebijakan Parekraf Hijau dari Kemenparekraf RI. tiketcom telah menghadirkan tiket Green dan Jagoan Pariwisata. tiket Green memudahkan wisatawan untuk memilih opsi perjalananan yang lebih ramah lingkungan, sementara Jagoan Pariwisata merupakan program pendampingan kepada UMKM di desa wisata untuk memaksimalkan potensi pariwisata yang berkelanjutan. Sebagai bagian dari Ekosistem Blibli Tiket, tiketcom juga menerapkan praktik ESG dalam kegiatan bisnisnya melalui program Blibli Tiket ACTION.

Data dan tren yang disampaikan diharapkan dapat memberikan acuan untuk mengantisipasi perubahan pola konsumen dan memberikan pandangan yang lebih mendalam terkait potensi pertumbuhan pariwisata Indonesia. "Melalui pemaparan hasil riset, kami berharap ini dapat menjadi bukti nyata komitmen antara tiketcom bersama Kemenparekraf RI untuk mendorong sektor pariwisata dan menjadi bagian penting dalam kajian pemerintah untuk merumuskan kebijakan pariwisata di Indonesia kedepannya," tutup Gaery.

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut