DEPOK, iNews Depok.id - Himpunan mahasiswa K3, Occupational Health and Safety Community Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (OHSC FKM UI) dan mahasiswa jurusan Kesehatan Lingkungan FKM UI berkolaborasi melaksanakan pengabdian masyarakat dalam bentuk Program Hibah Kepedulian Masyarakat berjudul 'K3L Brilliant' yang diinisiasi oleh Direktorat Kemahasiswaan Universitas Indonesia.
Kegiatan ini diselenggarakan dengan tema 'Pendampingan Implementasi Aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) di Desa Wisata Pulau Kelapa Menuju Sustainable Tourism Kemenparekraf' dan diikuti oleh 43 peserta dari kalangan masyarakat dan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata).
"Program yang dilaksanakan tim K3L Brilliant FKM UI ini meliputi survei kaji risiko, edukasi aspek K3 dan lingkungan, praktik kegawatdaruratan yang bekerja sama dengan UPT K3L, praktik pengelolaan sampah, serta pemasangan rambu-rambu peringatan dan safety sign," kata Tim K3L Brilliant FKM UI, Hulwah Shalihah dalam keterangannya, Selasa (3/9/2024).
Tim K3L Brilliant diketuai oleh Hulwah Shalihah yang merupakan mahasiswa semester 3 Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dengan 13 anggota timnya serta dibimbing oleh salah satu dosen yaitu Abdul Kadir, SKM, M.Sc.
Kegiatan ini merupakan manifestasi UI dalam pengimplementasian salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian Masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi baik soft skill maupun hard skill dalam penerapan dan pembiasaan aspek keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan secara berkelanjutan pada pengelola Desa Wisata Pulau Kelapa. Selain itu, program ini menjadi wadah untuk mahasiswa meningkatkan kompetensinya dalam mengimplementasikan keilmuan K3L.
Pada hari Senin tanggal 12 Agustus 2024, Tim K3L Brilliant menyelenggarakan dua kegiatan secara paralel yaitu kegiatan edukasi K3 dan Lingkungan yang bertempat di kantor kelurahan Pulau Kelapa dan kegiatan praktik kegawatdaruratan yang bertempat di RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak).
Edukasi K3 dan Lingkungan diberikan oleh mahasiswa mengenai K3 pariwisata, bahaya dan risiko di sektor pariwisata, permasalahan lingkungan dan sanitasi
pariwisata, PHBS, food hygiene, serta food safety kepada masyarakat Pulau Kelapa. Sedangkan praktik kegawatdaruratan diberikan oleh UPT K3L meliputi materi K3 dasar, kebencanaan, praktik BHD, dan praktik P3K kepada kelompok sadar wisata.
"Kegiatan hari pertama dilanjutkan dengan praktik pengelolaan sampah yang diikuti ibu-ibu pengurus bank sampah. Hal ini disambut antusias karena mereka sebelumnya tidak pernah mendapatkan suatu pelatihan tentang pengelolaan sampah," ucapnya.
Hulwah mengatakan kegiatan ini juga menjadi ajang bertukar pikiran untuk menghasilkan ide-ide barang baru yang bisa dibuat oleh bank sampah. Tidak hanya sampai situ, kegiatan masih berlanjut dengan pemasangan rambu titik kumpul dan rambu jalur evakuasi serta
penempelan stiker tata cara penggunaan APAR di beberapa titik termasuk rumah warga.
Di pembukaan kegiatan di hari pertama, turut hadir Bapak Muslim selaku lurah Pulau Kelapa. Dalam sambutannya beliau menuturkan bahwa kegiatan penting dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan pengelola wisata dan juga masyarakat sebagai pendukung kegiatan di sektor pariwisata dalam mengelola desa wisata. Beliau sangat mendukung program ini mengingat Pulau Kelapa memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan.
Di hari berikutnya atau pada tanggal 13 Agustus 2024, terdapat kegiatan edukasi K3 dan Lingkungan kepada POKDARWIS serta pelatihan kegawatdaruratan oleh UPT K3L kepada masyarakat Pulau Kelapa. Terdapat juga penyerahan bantuan seperti pelampung, tempat sampah 3 jenis, poster K3, dan poster pemilahan sampah yang diharapkan dapat digunakan dengan baik
oleh seluruh masyarakat dan juga pengelola wisata di Pulau Kelapa Tim K3L Brilliant berkesempatan melakukan wawancara singkat dengan salah satu masyarakat yang juga merupakan pelaku usaha pariwisata Pulau Kelapa yaitu Pak Sabeni.
Pak Sabeni menuturkan bahwa keresahannya saat ini adalah kondisi sampah di Pulau Kelapa yang terus meningkat.
"Kami berharap akan ada edukasi tentang pengelolaan sampah kepada masyarakat yang lebih menyeluruh. Beliau juga berharap program ini khususnya edukasi terkait K3 dan Lingkungan dapat membantu memajukan pariwisata Pulau Kelapa," ujar Sabeni.
Editor : M Mahfud