get app
inews
Aa Text
Read Next : Pelaksanaan Ibadah Misa Vigili Natal di Gereja Katolik Santo Paulus Depok Berlangsung Khidmat

Nano 90 Lapak Sparepart Motor Lawas di Depok, dari Hobi Turing jadi Mata Pencaharian

Senin, 12 Agustus 2024 | 03:13 WIB
header img
Nano 90, lapak sparepart motor lawas di Jalan Raya Bogor Depok yang didirikan dari hobi turing menjadi mata pencaharian. Foto: iNews Depok/Mada Mahfud

DEPOK, iNews Depok.id – Pekerjaan yang paling mengasyikkan adalah yang berhubungan dengan hobi. Hal itu yang kini dinikmati oleh Nano yang sejak 2006 berprofesi sebagai penjual sparepart motor jadul.

iNews Depok berbincang-bincang dengan Kang Nano di tokonya, Nano 90, di Jalan Raya Bogor Km 37,5 Depok, tepatnya di depan Terminal Jatijajar Depok, Minggu (11/8/2024).

Nano mengaku awalnya bergabung dengan komunitas motor-motor lawas pada 2002. Keasyikan turing bersama komunitasnya, membuat pekerjaan lamanya terbengkalai.

Namun Nano tak bersedih hati, ia banting setir, hobinya di motor jadul diubahnya menjadi mata pencaharian sejak 2006.

"Sejak 2006 saya sudah berkecimpung di jual beli sparepart motor lawas," kata pria asal Majalengka yang tahun 1997 merantau ke Depok dan kini menetap di Depok.

Awalnya Nano mendirikan lapak spareparts jadul di pinggir kali di Jalan Raya Bogor pada 2006. Usahanya berkembang hingga membuka 2 toko lain di Depok yaitu di Surganya Biker di Cilodong Depok dan Pasar Segar pada 2011.

Namun pada 2013, seiring dengan dibangunnya Terminal Jatijajar, Nano memindahkan tokonya ke seberang jalan dengan menyewa ruko.

"Sejak tahun 2013 saya fokuskan di sini, sambil terus menikmati hobi motor lawas, sambil jualan," kata pria ramah ini.

Tak heran, saat turing, Nano tak sekadar turing. Ia sambil hunting sparepart motor lawas yang seringkali dibutuhkan para penggemar motor lawas.

Tak sekadar hunting, Nano juga memproduksi beberapa sparepart motor lawas yang sudah jarang dijual. Produksi dilakukan melalui kerja sama dengan para perajin sparepart yang dulu rekanan perusahaan otomotif besar.

"Banyak perajin yang punya moulding tetapi sempat tak produksi spareparts karena motor lawas dihentikan produksinya. Mereka punya skill memproduksi barang bagus, ini yang kita kerjasamakan," ujar Nano.

Dengan cara demikian, Nano mengaku senang bisa turut membantu para perajin sekaligus memenuhi kebutuhan para penggemar motor lawas.

"Motor lawas tetap hidup karena sparepart tersedia. Saya senang bisa membantu para perajin menghidupkan usahanya sekaligus orang-orang yang punya hobi seperti saya, hobi motor lawas," kata Nano sambil tersenyum.

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut