JAKARTA, iNews Depok.id – Gelak tawa tak henti-hentinya terdengar dari para penonton yang menghadiri pemutaran perdana atau Gala Premier film "Catatan Harian Menantu Sinting" di XXI Plaza Senayan Jakarta pada Sabtu malam, 13 Juli 2024. Antusiasme begitu terlihat dari padatnya para penonton yang ingin menyaksikan film bernuansa adat Batak ini. Para pemain, kru film, dan undangan spesial, hadir menyaksikan film komedi terbaru ini untuk pertama kalinya.
Sejak sore hari, antusiasme para penggemar sudah terlihat di area lobi XXI Plaza Senayan. Para penggemar yang didominasi oleh kaum muda ini, tak sabar untuk melihat aksi para aktor dan aktris favorit mereka di layar lebar. Berbagai dekorasi dan photo booth yang disediakan oleh pihak penyelenggara pun menjadi spot foto favorit para pengunjung.
Acara dimulai dengan red carpet yang dimeriahkan oleh para pemain film "Catatan Harian Menantu Sinting". Para pemain tampil dengan berbagai gaya yang memukau, dan tak lupa untuk menyapa para penggemar yang sudah setia menanti mereka.
Setelah red carpet, para tamu undangan pun diarahkan ke dalam bioskop untuk menyaksikan film "Catatan Harian Menantu Sinting". Suasana di dalam bioskop pun penuh dengan keceriaan, tawa, dan tepuk tangan. Para penonton terlihat sangat menikmati film ini, dan terhibur dengan berbagai adegan lucu dan kocak yang dihadirkan.
Bincang-Bincang dengan Para Pemain
Setelah film selesai, acara dilanjutkan dengan bincang-bincang bersama para pemain dan sutradara film "Catatan Harian Menantu Sinting". Dalam sesi ini, para pemain berbagi cerita tentang pengalaman mereka selama syuting film, dan menjawab berbagai pertanyaan dari para penonton.
Diproduksi oleh Soraya Intercine Films, film Catatan Harian Menantu Sinting diangkat berdasarkan novel karya Rosi L. Simamora.
Sunil Soraya selaku produser dan juga sutradara film Catatan Harian Menantu Sinting, sangat serius dalam menggarap film ini. Butuh waktu lebih dari 5 tahun untuk merampungkan cerita ini karena tidak mudah menterjemahkan cerita novel yang diangkat ke dalam suatu visual film dimana setiap inci suatu adegan sangat diperhitungkan.
“Untuk saya, membuat suatu film itu harus melihat dari seluruh aspek dan dari hati sehingga menghasilkan suatu maha karya, seperti sebelumnya film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck dan terbukti diterima oleh masyarakat yang ditandai dengan meraih jutaan penonton,” terang Sunil.
Editor : M Mahfud