JAKARTA, iNews Depok.id - Pada akhir perdagangan Senin (1/7), nilai tukar rupiah menunjukkan performa positif terhadap dolar Amerika Serikat.
Mata uang nasional Indonesia berhasil menguat sebesar 54 poin atau 0,33 persen, menutup sesi di level Rp16.321 per dolar AS.
Bank Indonesia (BI) melalui kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) juga mencatat penguatan rupiah. Pada hari yang sama, Jisdor menempatkan rupiah pada posisi Rp16.355 per dolar AS.
Sementara itu, pergerakan mata uang di kawasan Asia menunjukkan hasil yang beragam. Bath Thailand dan dolar Singapura sama-sama menguat sebesar 0,07 persen, diikuti oleh won Korea Selatan yang tumbuh 0,21 persen. Di sisi lain, peso Filipina mengalami pelemahan tipis sebesar 0,03 persen, dolar Hong Kong turun 0,05 persen, dan yuan China melemah 0,01 persen.
Tidak hanya di Asia, mata uang negara maju pun menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Poundsterling Inggris dan euro Eropa mencatatkan penguatan masing-masing sebesar 0,2 persen dan 0,42 persen. Namun, franc Swiss mengalami sedikit pelemahan sebesar 0,012 persen.
Penguatan rupiah di tengah fluktuasi mata uang global menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia dalam menghadapi tantangan pasar internasional. Meskipun demikian, para pelaku pasar tetap perlu waspada terhadap berbagai faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar di masa mendatang. Stabilitas rupiah akan sangat bergantung pada kebijakan moneter yang tepat serta perkembangan ekonomi global, terutama di negara-negara mitra dagang utama Indonesia.
Editor : M Mahfud