get app
inews
Aa Read Next : Kemenperin Dorong Hilirisasi Rumput Laut, Nilai Bisnis Capai Rp193,3 Triliun

Harga Emas Meroket: Dampak Perlambatan Ekonomi AS

Jum'at, 21 Juni 2024 | 16:59 WIB
header img
ilustrasi Emas. Foto: Ist

JAKARTA, iNews Depok.id - Harga emas global melonjak lebih dari 1% pada perdagangan Kamis, mencapai level tertinggi dalam dua pekan. Kenaikan ini dipicu oleh tanda-tanda perlambatan ekonomi AS, yang memunculkan spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve tahun ini.

Di pasar spot, emas naik 1,33% menjadi $2.358,26 per ounce, sementara emas berjangka AS naik 0,9% ke $2.369 per ounce. Data ekonomi AS menunjukkan penurunan pembangunan rumah dan penjualan ritel yang lemah, meski klaim pengangguran turun.

“Pelaku pasar semakin mengharapkan bank sentral AS untuk memulai program pelonggaran kebijakannya. Saya menduga kita mungkin akan mendapatkan beberapa posisi buy di pasar,” kata analis komoditas TD Securities, Bart Melek.

Pelaku pasar kini memperkirakan kemungkinan 64% penurunan suku bunga Fed pada September. Suku bunga rendah mengurangi biaya peluang memegang emas yang tidak berbunga, meningkatkan daya tariknya.

Permintaan emas juga didorong oleh ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, serta pembelian berkelanjutan oleh bank sentral. Faktor-faktor ini berkontribusi pada kenaikan harga emas sejak Maret, mencapai rekor $2.449,89 per ounce pada 20 Mei.

“Kenaikan harga logam mulia lebih percaya diri pada akhir pekan ini, menyusul laporan penjualan ritel AS yang lebih lemah awal pekan ini,” kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

Meski harga emas mencapai level tertinggi baru, perkembangan ekonomi global akan terus mempengaruhi pergerakannya di masa depan. Emas tetap menjadi aset menarik di tengah ketidakpastian pasar.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut