get app
inews
Aa Read Next : Pemuda di Kelurahan Mekarjaya Juara Adujak dan Adupik Tingkat Kecamatan Sukmajaya

Depok Masih Tertinggal dari Kota Sekitar di Peringkat Kapasitas Fiskal

Rabu, 05 Juni 2024 | 14:17 WIB
header img
Kota Depok berada di peringkat 12 dari sisi peringkat kapasitas fiskal dan masih tertinggal dari kota di sekitarnya seperti Bekasi, Tangerang Selatan, Tangerang, Bogor dan Bandung. Foto: Ist

BALIKPAPAN, iNews Depok.id – Kota Depok masih tertinggal dari kota-kota di sekitarnya dari sisi peringkat kapasitas fiskal.

Peringkat kapasitas fiskal diumumkan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian saat acara Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Balikpapan, Selasa, 4 Juni 2024.

Secara keseluruhan Kota Depok berada di urutan 12 dari peringkat kapasitas dari 93 kota di Indonesia. Depok masuk kategori kapasitas sedang yang berarti Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih sedikit di bawah dana  dari pusat.

Perimbangan kapasitas fiskal Kota Depok adalah 46 persen pendapatan asli daerah dan 54 persen dana dari pusat.

Kota-kota di sekitar Depok menempati peringkat lebih tinggi. Kota Bekasi menempati peringkat 4, Kota Tangerang Selatan (5), Kota Tangerang (8), Kota Bogor (9) dan Bandung (10).

Dari 6 kota tersebut di atas, hanya Kota Bekasi dan Kota Tangerang Selatan yang masuk kategori kota dengan kapasitas fiskal kuat. Sedangkan Tangerang, Bogor, Bandung dan Depok masuk kategori sedang.

Peringkat teratas sendiri diduduki Kota Semarang, Kota Surabaya, dan Kota Cilegon.

Kota Semarang misalnya, perimbangan kapasitas fiskalnya disumbang 60 persen PAD dan 40 persen dana dari pusat.

"Daerah dengan PAD kuat, seperti Kota Semarang, Kota Surabaya, dan Kota Cilegon, memiliki kemampuan untuk meluncurkan berbagai program kreatif karena memiliki dukungan finansial yang memadai. Sebaliknya, daerah yang sangat bergantung pada pemerintah pusat seringkali menghabiskan PAD-nya untuk belanja pegawai dan tenaga honorer," kata Tito Karnavian.

Kemendagri mengelompokkan daerah pada 3 kategori fiskal: kuat, sedang, dan lemah. Daerah dengan fiskal kuat memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang jauh lebih besar dibandingkan dengan dana pusat.

Fiskal sedang ditandai dengan PAD yang seimbang dengan dana pusat. Sementara fiskal lemah memiliki PAD rendah dan sangat bergantung pada dana pusat.

Tito mengungkapkan  bahwa daerah dengan PAD kuat biasanya memiliki inovasi dan kreativitas yang tinggi.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut