get app
inews
Aa Text
Read Next : Pelaksanaan Ibadah Misa Vigili Natal di Gereja Katolik Santo Paulus Depok Berlangsung Khidmat

Heboh Akses Jalan Pasantren Khoirur Rooziqiin Depok Ditembok, Warga Caltex Beji Beberkan Fakta!

Jum'at, 01 Maret 2024 | 22:00 WIB
header img
Tembok Perumahan Caltex Beji Timur yang dituding menutup akses jalan menuju Pesantren Khoirur Rooziqiin. (Foto: iNews Depok)

DEPOK, iNews Depok. id - Warga Perumahan Caltex Beji Timur, Kota Depok, angkat bicara terkait informasi penutupan akses jalan di Pesantren Khoirur Rooziqiin, di Kelurahan Beji, yang ramai di media sosial.

Ketua RT 03, RW 05, Perumahan Caltex, Abdul Aziz Muslim menegaskan bahwa tembok yang diklaim menutup akses jalan pesantren sudah berdiri sejak tahun 70-an, jauh sebelum pesantren didirikan.

"Tembok itu sudah ada sejak tahun 70-an, bahkan musala di sana juga sudah berdiri sejak lama dan terakhir direnovasi tahun 2000. Artinya, perumahan Caltex lebih dulu ada dibandingkan pesantren," kata Aziz kepada iNews Depok, Jumat (1/3/2024).

Aziz menjelaskan bahwa akses jalan pesantren seharusnya melalui Jalan Rawa Maya, Kelurahan Beji, sesuai dengan IMB yang mereka ajukan.

"Warga Caltex tidak pernah menutup akses jalan pesantren. Akses jalan mereka ada di Jalan Rawa Maya, bukan di Perumahan Caltex," jelas Aziz.

Lebih lanjut, Aziz mengungkapkan bahwa warga Caltex pernah digugat oleh pihak pesantren karena menolak permintaan akses jalan melalui Perumahan Caltex.

"Warga kami sudah tidak nyaman dengan banyaknya kendaraan dari sekolah yang sudah ada di lingkungan kami. Kami menolak permintaan pesantren untuk akses jalan karena kami ingin menjaga kenyamanan lingkungan," ungkap Aziz.

Warga RT 03, RW 05, Perumahan Caltex, Adi Susanto menambahkan bahwa seharusnya pesantren mengikuti prosedur yang sesuai dalam membangun pesantren.

"Seandainya pesantren dibangun dengan melalui prosedur yang sesuai, maka tidak akan ada masalah dengan akses jalan. Izin mendirikan bangunan, termasuk persetujuan tetangga dan siteplan akses jalan, harus dipenuhi," kata Adi.

Adi juga menyayangkan kurangnya sosialisasi dari pihak pesantren kepada warga sekitar.

"Kami berharap lembaga pendidikan manapun, khususnya pendidikan agama, bisa menjalankan prosedur yang sesuai dan melakukan sosialisasi yang baik kepada masyarakat sekitar," harap Adi.

Sebelumnya, beredar informasi di media sosial yang menunjukkan sebuah tembok yang diklaim menutup akses jalan pesantren. Informasi tersebut menuai kontroversi dari banyak pihak.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut