DEPOK, iNewsDepok.id - Letkol Iman Widhiarto kini menjabat Komandan Kodim, Dandim 0508 Depok menggantikan Kolonel (Inf) Totok Prio Kismanto. Diawal masa kepemimpinannya, sejumlah langkah strategis sudah disiapkan mulai dari edukasi hingga ketahanan pangan.
“Yang pertama yang harus saya lakukan adalah bagaimana mensosialisasikan dan mengedukasi kembali seluruh masyarakat, Warga Negara Indonesia (WNI) tentang siapa itu TNI. TNI itu adalah alat pertahanan negara,” kata Iman dalam keterangannya dikutip, Senin (26/2/2024).
Iman menjelaskan dalam konteks negara, negara dengan bargaining yang tinggi, cenderung akan memperkuat pertahanannya, seperti yang ditunjukan negara China, Rusia bahkan Amerika. Dengan pertahanan yang kuat, negara akan dihargai dalam perpolitikan dunia.
“Maka ketika indikatornya, ketika ada rapat-rapat seperti G-20 Indonesia diundang. Itu apa artinya, kita jaga negara besar. Kenapa, karena kuat, pertama. Kalau kuat, ini akan mendatangkan investor-investor asing masuk, ayo berinvestasi di Indonesia," ujarnya.
"Sehingga dengan dia kuat, maka musuhnya pun akan mikir. Jadi kalau kita punya industri di Indonesia, kira-kira aman deh. Itu juga yang akan dilakukan di Kota Depok,” sambungnya.
Iman menyebut setelah edukasi, yang saat ini harus di lakukan yakni ketahanan pangan. Sebab, dengan Indonesia peringkat ke-4 dengan penduduk terbanyak di dunia, maka ketahanan pangan menjadi penting.
“Makanya pertanian itu menjadi hal yang penting. Memang Depok terkenal sebagai daerah urban. Perumahan bagi warga Jakarta, kelimpahan dari pekerja Jakarta. Tapi di situ masih menyisihkan ruang-ruang kosong, lahan-lahan yang tidak produktif. Nah, bagaimana kita menyulapnya. Bekerjasama dengan seluruh ormas, lapisan masyarakat, kelompok tani dan sebagainya. Kita kombinasikan dengan bantuan dari Dinas Pertanian, Perindustrian dan Perdagangan. Karena memang tugas TNI adalah mengkolaborasikan itu semua. Demi persatuan dan persatuan bangsa," ucapnya.
Lebih lanjut, Iman menekankan bahwa bukan TNI saja yang bercocok tanam melainkan seluruh elemen saling bahu membahu.
"Jadi bukan TNI nanti yang bercocok tanam dan sebagainya, tapi kita satukan seluruh potensi ini kita timbul dari sana,” tuturnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta