get app
inews
Aa Read Next : Bagus Maulana Iskandar, Ikut Bangun Kota Depok Lewat Jasa Konstruksi

Pemkot Depok Disemprot Warga: Idiiih! Kok Swasta Lebih Taat Aturan saat Bangun Proyek

Jum'at, 01 Desember 2023 | 21:03 WIB
header img
Pekerja proyek turap di samping jalan Boulevard Grand Depok City (GDC) tengah meratakan lempeng beton yang menyembul ke atas setelah dilesakkan ke dalam bumi menggunakan alat berat. Foto: iNews Depok/Mada Mahfud

SUKMAJAYA DEPOK, iNewsDepok.id Pemkot Depok disemprot warga yang menyebut swasta lebih taat aturan saat membangun proyek dengan menginformasikan terlebih dahulu adanya dampak proyek pada masyarakat sekitar.

Semprotan warga tersebut muncul saat pertemuan antara warga dengan perwakilan pemborong dan perwakilan Dinas PUPR Kota Depok terkait Proyek Turap di Grand Depok City (GDC).

Pertemuan berlangsung Kamis malam (30/11/2023) di Kantor Kelurahan Tirtajaya, Sukmajaya, Depok. Pertemuan dihadiri Lurah Tirtajaya, Ketua RW 04 Tirtajaya, Ketua RT 05 RW 04 Tirtajaya dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) setempat.

Pertemuan dijadikan arena bagi warga untuk menyampaikan keluh kesahnya. Salah satunya Jahidin, warga RT 05 RW 04 Tirtajaya.

Jahidin mengaku kesal bukan main karena ia terganggu saat beraktifitas di rumah akibat getaran seperti gempa dan bunyi ledakan akibat lempengan-lempengan beton bertulang besi sepanjang 15 meter dan selebar 60 cm digedor menggunakan alat berat. Jahidin mengaku tembok rumahnya sampai retak-retak.

Gedoran alat berat diperlukan untuk memaksa lempengan beton masuk ke dalam bumi sedalam lebih dari 5 meter.  Saat lempengan beton bertulang besi dipaksa menembus lempengan cadas, saat itulah getaran bak gempa menyebar ke area sekitar.

”Kitanya bukan pertama kali kena proyek. Dari pengalaman, proyek swasta ternyata lebih taat aturan,” kata Jahidin kepada iNews Depok, Jumat (1/12/2023).

Ia mencontohkan rumahnya berada dekat showroom Toyota dan Superindo. ”Saat Toyota dan Superindo membangun proyek bangunan, mereka sosialisasi terlebih dulu ke kita kemungkinan ada gangguan dan penanganannya,” tutur Jahidin.

Sementara proyek turap dengan menggunakan lempeng beton dari Pemkot Depok disebut Jahidin tak ada sosialisasi pada warga.

”Kalau ada sosialisasi pasti kita tak ribut karena kita tahu potensi gangguan dan penanganannya. Ini sosialisasi kagak pernah ada sebelumnya,” jelas Jahidin.

Jahidin menilai Pemkot Depok melanggar aturan yang diterbitkannya sendiri terkait sosialisasi pelaksanaan proyek pada masyarakat sebelum proyek dilaksanakan. ”Idiiih, kok swasta lebih taat aturan saat bikin proyek,” sembur Jahidin.

Sementara terkait sosialisasi pelaksanaan proyek turap di GDC, iNews Depok menghubungi Kepala Dinas PUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty. Namun hingga berita diturunkan, Kepala Dinas PUPR Kota Depok belum memberikan tanggapan.

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut