get app
inews
Aa Text
Read Next : Kejari Depok Tak Main-Main: Tahan Pengusaha Penggelap Pajak Rp2 Miliar Lebih!

Astronom Deteksi Sinyal Aneh di Kosmik Bumi Yang Belum Pernah Terlihat Sebelumnya

Kamis, 27 Januari 2022 | 08:46 WIB
header img
Sebuah objek yang belum diketahui "identitasnya", memberikan sinyal dari jarak 4.000 tahun cahaya dalam bentuk gelombang radio yang sangat terang. Astronom menamai objek itu dengan GLEAM-X J162759,5-523504.3. Foto: Newscientist

DEPOK, iNews.id - Sesuatu yang berasal dari kosmik Bumi, dan berjarak sekitar 4.000 tahun cahaya, memancarkan sinyal aneh yang belum pernah dilihat sebelumnya.

"Sesuatu itu memancarkan gelombang radio selama kira-kira 30 hingga 60 detik setiap 18,18 menit," kata Natasha Hurley-Walker, astrofisikawan dari the International Centre for Radio Astronomy Research (ICRAR) Universitas Curtin, Australia, seperti dilansir Science Alert, Kamis (27/1/2022).

Hurley-Walker menjelaskan, pancaran gelombang radio itu berdenyut terang, dan menjadi salah satu objek paling bercahaya di langit, namun memiliki frekuensi yang rendah. 

"Para astronomi astronom terkesima. Mereka menamakan objek itu GLEAM-X J162759,5-523504.3," imbuh Science Alert.

Hurley-Walker menjelaskan, objek itu muncul, kemudian menghilang selama beberapa jam, dan muncul lagi untuk kemudian menghilang lagi, begitu terus selama ia dan astronom lain sedang mengamatinya.

"Penampakan objek itu sangat tidak terduga, dan agak menakutkan bagi astronom seperti kami, karena tidak mengetahui sumbernya dari mana di langit. Objek itu juga sangat dekat dengan Bumi, sekitar 4.000 tahun cahaya. Itu ada di halaman belakang galaksi kita," imbuh dia.

Saat ini para astronom percaya bahwa objek aneh itu kemungkinan besar bersumber dari salah satu dari dua hal. Pertama, bintang 'mati', yaitu sejenis bintang neutron ultra-magnetik yang disebut magnetar. Kedua, katai putih (bintang kecil yang sudah tidak lagi bersinar) yang sangat termagnetisasi.

Jika yang pertama yang benar, menurut para astronom, maka ini akan menjadi yang pertama kalinya mereka mendeteksi magnetar dengan periode pulsasi yang sangat lama, yang dikenal sebagai magnetar periode ultra-panjang.

Objek yang berdenyut secara teratur atau tidak begitu teratur sebenarnya cukup umum di luar angkasa. Apa pun yang berubah secara tak terduga dan secara dramatis dalam kecerahan, dikenal sebagai transien, dan mencakup segala sesuatu, mulai dari supernova dan lubang hitam yang memecahkan bintang, hingga suar bintang.

Pulsar jatuh ke dalam keranjang yang sama – ini adalah bintang neutron yang berputar sangat cepat, mengeluarkan pancaran-pancaran radio dari kutubnya, sehingga mereka menyapu Bumi seperti mercusuar. Periode rotasi ini, dan karena itu pulsa, berada pada skala detik hingga milidetik.

Namun, para astronom belum pernah melihat yang seperti GLEAM-X J162759,5-523504.3, yang dapat dilihat dari Murchison Widefield Array (MWA) di Australia Barat, sebuah teleskop radio frekuensi rendah yang terdiri dari ribuan antena dipol mirip laba-laba yang tersebar di padang pasir.

Dalam data yang dikumpulkan oleh MWA antara Januari hingga Maret 2018, dengan menggunakan teknik baru yang dikembangkan oleh astronom Tyrone O'Doherty dari Universitas Curtin, para astronom menemukan 71 pulsar dari tempat yang sama di langit.

Dengan menganalisis sinyal, para astronom melacak lokasinya dan menemukan bahwa objek itu, apa pun itu, lebih kecil dari Matahari, dan sangat terang. Mereka juga menemukan bahwa emisi dari objek itu sangat terpolarisasi, atau terpelintir, menunjukkan bahwa sumbernya memiliki medan magnet yang luar biasa kuat.

Penemuan GLEAM-X J162759,5-523504.3 ini menunjukkan kalau manusia di Bumi dapat melihat magnetar, karena seperti yang telah disebutkan, magnetar adalah jenis bintang neutron yang sudah menarik inti mati yang runtuh dari bintang yang dulu sangat besar hingga berukuran sekitar 2,3 kali massa Matahari, dan dikemas ke dalam bola ultradense hanya 20 kilometer (12,4 mil ) lintas.

Untuk mendapatkan magnetar, kita hanya perlu menambahkan medan magnet yang benar-benar gila. Struktur magnetik ini sekitar 1.000 kali lebih kuat daripada bintang neutron biasa, dan satu kuadriliun kali lebih kuat daripada Bumi. 

"Kami tidak tahu bagaimana atau mengapa mereka terbentuk, tetapi bukti terbaru menunjukkan bahwa mereka mungkin berevolusi dari pulsar," jelas Hurley-Walker.

Magnetar periode ultra-panjang bisa menjadi bentuk yang berevolusi, yang telah memperlambat rotasinya secara signifikan dari waktu ke waktu, tetapi dianggap tidak mungkin untuk benar-benar dideteksi.

Hal itu sebenarnya agak mengecewakan astronom, karena magnetar telah diusulkan sebagai sumber sinyal radio terang misterius yang disebut ledakan radio cepat, tetapi banyak ledakan radio cepat telah dilacak ke lokasi yang tidak sesuai dengan magnetar muda.

Astronom menduga, karena hal inilah mengapa GLEAM-X J162759,5-523504.3 memiliki ukuran yang kecil, sinyal yang sangat terpolarisasi, dan emisi yang sangat terang.

"Tidak ada dari kami yang berhadap untuk secara langsung akan mendeteksi seperti yang ini, karena kami tidak mengharapkan magnetar menjadi begitu terang," kata Hurley-Walker lagi. 

Ia pun mengaku belum tahu bagaiman bagaimana GLEAM-X J162759,5-523504.3 mengubah energi magnet menjadi gelombang radio yang jauh lebih efektif dibanding apa pun yang pernah ia dan kawan-kawannya lihat sebelumnya.

Menurut dia, ada kemungkinan bahwa objek tersebut bukan magnetar, tetapi sesuatu yang lain seperti katai putih misalnya. Namun, kata dia, profil GLEAM-X J162759,5-523504.3  paling sesuai dengan magnetar periode sangat panjang.

Perlu diketahui bahwa selama delapan tahun MWA beroperasi, GLEAM-X J162759,5-523504.3 hanya ditemukan aktif selama periode dua bulan pada tahun 2018. Ada banyak kemungkinan alasan untuk ini, termasuk kemungkinan bahwa aktivitasnya berada di luar ambang kemampuan deteksi MWA saat ini, atau mengalami ledakan yang tidak biasa. 

Editor : Rohman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut