Menurut dia, Rusia juga melihat eskalasi besar-besaran dalam konflik Palestina-Israel sebagai akibat dari ketidakpatuhan terhadap keputusan Dewan Keamanan PBB dan hambatan Barat terhadap upaya Kuartet Timur Tengah.
“Kami menganggap eskalasi skala besar yang terjadi saat ini sebagai manifestasi lain yang sangat berbahaya dari lingkaran setan kekerasan yang diakibatkan oleh kegagalan kronis dalam mematuhi resolusi-resolusi PBB dan Dewan Keamanannya serta pemblokiran oleh Barat terhadap upaya-upaya Kuartet Timur Tengah selaku mediator internasional yang terdiri atas Rusia, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan PBB,” ucapnya.
Pada saat yang sama, kata dia, Rusia percaya bahwa konflik Palestina dan Israel harus memulai negosiasi. Moskow juga mendesak kedua belah pihak untuk meninggalkan kekerasan dan melakukan gencatan senjata.
“Kami menyerukan kepada pihak Palestina dan Israel untuk segera melakukan gencatan senjata, meninggalkan kekerasan, melakukan pengendalian diri dan pembentukan, dengan bantuan komunitas internasional, proses negosiasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian yang komprehensif, bertahan lama dan telah lama ditunggu-tunggu. perdamaian di Timur Tengah,” kata Zakharova.
Ketegasan Rusia berbeda dengan sejumlah negara Barat seperti Eropa, yang dinilai memiliki standar ganda dalam menyikapi konflik di Palestina.
Editor : Mahfud