DEPOK, iNews.id - Bayi yang baru lahir di Indonesia harus divaksin hepatitis adalah buah perjuangan Prof Ali Sulaiman.
Innalillahi wa innailaihi roji’un. Prof Ali Sulaiman, tokoh hepatitis nasional wafat pada usia 82 tahun.
Almarhum Prof Ali menghembuskan nafas terakhir di RS Pelni, Jakarta, Minggu (23/1/2022) pukul 08.21 WIB. Pada hari ini juga, Almarhum dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.
Kepergian Prof Ali jelas merupakan kehilangan besar. Dekan FKUI Prof Ari Fahrial Syam menyatakan Prof Ali adalah salah seorang tokoh liver yang dikenal di level nasional.
"Saat ini bayi yang baru lahir di Indonesia harus divaksin hepatitis. Ini adalah perjuangan beliau dulu,” kata Dekan FKUI.
Prof Ali pernah memimpin Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia. Dari sini ia memasukkan program penanggulangan hepatitis. Kini menjadi program nasional yang dikelola Kementerian Kesehatan.
Bukan hanya di tingkat nasional, Prof Ali adakah tokoh liver kaliber dunia. "Beliau salah seorang founding father dari The Asian Pasific Assosiation for the Study of the Liver," kata Prof. Ari.
Bagi staf pengajar UI, Prof Ali adalah teladan. Ia konsisten dengan visi misinya bahwa pengembangan ilmunya untuk kepentingan rakyat banyak.
Prof Ali Sulaiman lahir di Serang pada 20 September 1939. Ia menamatkan pendidikan dokter di FKUI pada tahun 1963, dan lulus sebagai dokter ahli penyakit dalam pada tahun 1968.
Prof Ali kemudian melanjutkan pendidikan Doctor of Philosophy (Ph.D) pada tahun 1989 di Kobe University, Jepang.
Di bidang struktural, Prof Ali menjabat Dekan FKUI selama dua periode (1996-2004).
Dekan FKUI Prof Ari Fahrial Syam mengungkapkan sekali peninggalan yang diberikan oleh almarhum. Ia berharap murid-murid Prof Ali akan mengikuti jejaknya untuk selalu memperjuangkan kepantingan pasien, kepentingan negara, dan masyarakat secara umum
“Semoga ini menjadi amal jariyah bagi beliau. Selamat jalan,” ucap Prof Ari Fahrial Syam.
Editor : Mahfud