JAKARTA, iNewsDepok.id- Ketua Umum Relawan Solidaritas Merah Putih (SOLMET), Silfester Matunina, akan all out membantu pemilik tanah adat Kampung Bojong-Bojong Malaka, Depok untuk mendapatkan haknya atas tanah warisan nenek moyangnya yang saat ini digunakan pembangun kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).
Silfester mengatakan, warga belum mendapatkan pembayaran ganti rugi.
Silfester mengungkapkan hal Itu langsung di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara Rembug Nasional Relawan SOLMET di Gedung Putih Tio Ma, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9) kemarin.
Silfester mengatakan pembangunan Kampus UIII seharusnya memperhatikan hak warga.
"Di antara kasus masyarakat yang sedang kami bantu menyelesaikannya adalah masalah mafia tanah yang menimbulkan kesengsaraan rakyat. Salah satu contohnya adalah kasus tanah RRI Depok. Ahli waris pemilik tanah adat Kampung Bojong-Bojong Malaka itu tidak diakui sebagai pemilik tanah tersebut, padahal mereka memiliki bukti sejarah tentang hak dan kepemilikan tanah tersebut menurut hukum adat yang didukung dokumen-dokumen tertulis yang sah dan valid sebagai bukti yuridisnya," kata Silfester.
"Maka saya mohon kiranya bapak Presiden berkenan menyikapi semua permasalahan rakyat tersebut dengan cara bijaksana dan adil," sambung Silfester.
Sebelumnya, di hadapan ratusan ahli waris di acara senam sehat bersama, Silfester menyatakan akan all out membantu perjuangan ahli waris.
Langkah pertama yang akan dilakukannya adalah melaporkan kasus tersebut langsung kepada presiden.
"Saya akan laporkan kasus ini langsung kepada bapak presiden," kata Silfester, Minggu (3/9).
Sementara itu, Ketua LSM Koalisi Rakyat Anti Mafia Tanah (KRAMAT), Yoyo Effendi atas nama kuasa ahli waris menyatakan salut atas konsistensi Ketua Umum Relawan SOLMET tersebut.
"Beliau sudah membuktikan konsistensi ucapannya. Di hadapan pak presiden, beliau laporkan kasus tanah Bojong seperti apa yang beliau janjikan kepada ahli waris," kata Yoyo.
Menurut Yoyo, Presiden Jokowi sangat merespon dengan meminta berkas kasus tanah Bojong diserahkan kepada ajudannya. "Berkas kasus tanah Bojong sudah diserahkan kepada pak presiden lewat ajudan," ungkap Yoyo.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar