get app
inews
Aa Text
Read Next : Serentak di 56 bioskop, Cinépolis Ajak Anak-anak Bangsa Rayakan Film Indonesia

Lewat Lomba Lukis Mural, BNPT Gelorakan Indonesia Menolak Kekerasan

Senin, 24 Juli 2023 | 11:53 WIB
header img
Kepala BNPT RI Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel saat pengumuman Lomba Lukis Mural di Jakarta. Lomba Mural bertujuan untuk menggelorakan Indonesia Menolak Kekerasan. Foto: doc BNPT RI

JAKARTA, iNewsDepok.id  - BNPT RI terus menggelorakan Indonesia Damai, Indonesia Menolak Kekerasan, termasuk lewat lomba lukis mural atau lukis dinding.

Penguman lomba lukis mural berlangsung di Thamrin 10 Food & Creative Park Jakarta, Minggu (23/7). Lomba juga dalam rangkaian memperingati  Hari Jadi ke-13, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) tanggal 16 Juli.

Lomba mural diikuti oleh komunitas mural dari seluruh Indonesia. Lomba bertema: Menggelorakan Toleransi, Perdamaian dan Anti Kekerasan. 

Pemenang lomba mural adalah by.alin, Trapesium, dan Doyan Mural. Sedangkan karya mural yang menjadi people’s choice diberikan kepada Parung Team Art, Y-team dan Riyanto.

Kepala BNPT RI, Komjen Rycko Amelza Dahniel menyatakan lomba mural ditujukan untuk menggelorakan Indonesia yang menolak kekerasan demi menjaga Indonesia yang harmoni. 

”Pesan-pesan perdamaian akan terus digelorakan secara masif,” tegas Kepala BNPT RI. 

Komjen Rycko menyatakan lomba lukis mural selaras dengan tujuan BNPT RI dalam menciptakan perdamaian lewat semangat toleransi dan harmoni. Dengan aneka warna lukisan di dinding, masyarakat akan memahami bahwa perbedaan warna yang harmoni akan menciptakan sesuatu yang indah.

Kepala BNPT RI menyatakan untuk menyongsong Indonesia Emas tahun 2045, bisa dicapai jika generasi muda memiliki pemahaman damai dan anti kekerasan.

“BNPT akan selalu hadir untuk negeri, untuk menuju Indonesia damai, harmoni, untuk mempersiapkan Indonesia emas ke depannya,” tandasnya.

Komjen Rycko berharap masyarakat selalu waspada terhadap paham yang mengajarkan kekerasan dan intoleransi, baik secara online maupun offline.

"Kita perlu mewaspadai paham yang mengajarkan kekerasan, yang tidak bisa menerima perbedaan,” tutur Rycko.
 

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut