JAKARTA, iNewsDepok.id - Seiring dengan meningkatnya ketertarikan masyarakat akan kosmetik khususnya perawatan kulit dan wajah, didukung juga dengan maraknya informasi yang beredar di media sosial, metode pengaplikasian produk perawatan kulit berlapis atau skincare layering menjadi semakin populer belakangan ini.
Skincare layering dilakukan untuk memberikan manfaat yang lebih maksimal pada kulit. Dengan metode ini, produk perawatan kulit digunakan secara berurutan dengan tujuan memberikan hasil yang maksimal.
Bicara mengenai teknik layering skincare, ada 2 faktor yang perlu kita pahami.
Pertama kita perlu mengidentifikasi jenis kulit kita untuk bisa mengenali kebutuhannya. Kedua, kita perlu memahami konsep minimalis versus layering. Mana yang lebih tepat dan sesuai dengan kulit kita.
“Untuk dapat melakukan teknik layering yang tepat, pertama-tama kita perlu melakukan basic skin check untuk mengetahui tipe kulit kita,” jelas Ike Indrawanti, Cosmetic Scientist Skinproof.
Menurut Ike, mengacu pada dr. Leslie Baumann - seorang peneliti dan ahli kecantikan dari Amerika, jenis kulit bisa diidentifikasi oleh level sebum, sensitivitas, pigmentasi, dan elastisitas kulit.
Jika kita mengacu pada Baumann Skin Type System (BSTS) ini, kita akan menemukan 4 jenis klasifikasi kulit yaitu kering, berminyak, kombinasi, dan sensitif.
Jenis kulit kering bisa diidentifikasikan dengan tidak memiliki minyak, tidak ada komedo, memiliki permukaan yang kencang, dan tidak merata.
Kulit berminyak ditandai dengan pori-pori dan komedo yang membesar dan mengkilap. Jenis kulit ini mungkin rentan terhadap jerawat. Namun, jenis kulit berminyak seringkali mengalami dehidrasi, sehingga penting untuk bisa mengontrol minyak dan meminimalkan kilap tanpa menghilangkan minyak alami kulit.
Kulit kombinasi adalah karakteristik lebih dari tujuh puluh persen populasi. Dari 70% itu, 98,9% menderita zona-T yang berminyak.
Editor : M Mahfud