get app
inews
Aa Text
Read Next : Aksi Demonstrasi Aliansi BEM SI Tuntut Penolakan Kenaikan PPN Sebesar 12 Persen

Pengembangan Obat Herbal Dapat Mengurangi Obat Impor

Jum'at, 07 Januari 2022 | 15:59 WIB
header img
Ilustrasi obat herbal. Foto: Ist

BATAM, iNews.id - Indonesia memiliki potensi yang besar pada industri herbal, karena tanahnya yang subur, dengan air dan sinar matahari yang berlimpah.

Karena itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan pihaknya akan mengembangkan produksi obat herbal demi meminimumkan obat impor.

BACA JUGA:

Sebanyak 5,3 Juta Anak di Indonesia Sudah Divaksinasi COVID-19

"Indofarma, kita pastikan keberpihakan kepada herbal. Obat-obat herbal kita sangat kuat, tapi tidak pernah dibangun karena senangnya obat impor," kata Erick Thohir dalam kunjungan di Batam, Jumat (7/1/2022).

Menurut Erick, apabila industri herbal dibangun, maka akan mampu menekan impor bahan baku obat.

"Ini kita gabungkan menjadi satu kesatuan sekarang," paparnya.

Dengan pengembangan tersebut, maka dalam bidang kesehatan selain mendorong industri herbal juga akan menyatukan rumah sakit milik BUMN.

Selama ini, banyak BUMN memiliki rumah sakit sendiri-sendiri secara terpisah, di antaranya Pertamina, Pelindo dan PTPN, maka kini disatukan.

"Karena itu kita gabungkan. Rumah sakitnya tidak tanggung-tanggung, jumlahnya 73 rumah sakit. Total kapasitas tempat tidurnya hampir 7.000, terbesar di Indonesia," paparnya.

Rumah sakit itu dijadikan satu ekosistem, karena kata Erick, pelayanan kesehatan buat masyarakat kalangan menengah dan ke bawah penting. .

Pihaknya juga baru meluncurkan RS Internasional di Bali, bekerja sama dengan Mayo Clinic yang menangani kanker terbaik di dunia.

Dengan kehadiran rumah sakit itu, maka diharapkan masyarakat yang selama ini berobat ke luar negeri bisa beralih ke dalam negeri.

Apabila RS di Bali berhasil, maka pihaknya mungkin mengembangkan kawasan ekonomi kesehatan di Sumatera dan Sulawesi.

"Supaya ketahanan kesehatan kita bisa," kata dia.

Menurut Erick, Indonesia tidak antiasing dan antinegara tetangga. Namun, Indonesia harus mandiri.

"Ayo tetap bangun ekonomi kita. Tapi saya titip, musti lebih mandiri supaya mengurangi ketergantungan kita dengan negara lain," paparnya.

Dengan mengembangkan industri sendiri di Tanah Air, maka akan tercipta lapangan kerja dan demikian pula kesempatan berusaha, agar sumber daya alam Indonesia digunakan untuk pertumbuhan ekonomi bangsa.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut