Burungnya Ketua RT di Depok Diintai di Siang Bolong, Kepodang Emas Kesayangan Lenyap Digondol Maling

DEPOK,iNewsDepok.id- Rumah Ketua RT 004 RW 002, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Depok disatroni pencuri. Pelaku dua orang pria mengendarai motor. Pelaku mengambil burung Kepodang Emas milik Ketua RT yang sedang digantung di halaman rumah di Jalan Cahaya Titis RT 004 RW 002, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Depok.

Naidih, Ketua RT 004 RW 002 mengatakan, pencurian burung tersebut terjadi kemarin siang, Kamis (4/5/2023) sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu dirinya sedang mengantar anak sekolah kemudian solat di masjid. “Pas pulang saya lihat sudah ngga ada burungnya. Saya tadinya mau masukin ke rumah karena mau hujan,” katanya, Kamis (4/5/2023).

Baca Juga

Depok Kembali Diteror Pencuri Burung, Warga Harap Waspada

Pencurian tersebut terekam kamera CCTV di rumahnya. Pelaku mengenakan jaket dan topi. Satu pelaku menunggu di motor, pelaku lainnya turun dari motor dan berjalan menuju rumah Naidih kemudian mengambil kandang burung beserta isinya.

“Pelakunya dua orang. Pakai motor datang dari arah barat (Grogol), satunya diam di motor. Pelaku jalan dan langsung ngambil burung sama kandangnya,” ceritanya.

Burung Kepodan Emas tersebut sudah dua tahun dipelihara Naidih. Diduga pelaku sudah sering lewat dan memantau situasi.

Baca Juga

Pencurian Burung Hias di Perumahan Elit di Depok Rugikan Pemilik hingga Rp38 Juta

“Kemarin kebetulan lagi sepi. Tetangga lagi narik, jalanan sepi. Nah motor pelaku ini ngga ada platnya, kayaknya sengaja dicopot,” tukasnya.

Dari rekaman CCTV terlihat jelas wajah pelaku saat mengambil. Namun Naidih mengaku tidak kenal dengan pelaku.

“Saya ngga kenal ya,” akunya.

Atas pencurian tersebut dia mengaku mengalami kerugian Rp 900 ribu.
 

“Kandangnya aja harganya Rp 400ribu, kalau burungnya mungkin sekitar Rp 500ribu,” ujarnya.

Pencurian ini baru pertama kali terjadi. Dia pun kaget karena rumahnya yang menjadi sasaran pencuri.

“Ini baru pertama kali. Biasanya ngga ada kejadian kayak gini,” pungkasnya.

Editor : Rinna Ratna Purnama