JAKARTA, iNews.id – Ahli Mikrobiologi sekaligus Staf Pengajar Biologi, Universitas Padjadjaran, Mia Miranti menjelaskan soal kabar mutasi Delmicron.
Ia mengatakan, jika varian gabungan dari Delta dan Omicron diberi nama Delmicron hanya karena gejala penyakitnya mirip, bukan berarti virusnya mengalami mutasi.
"Kalau dilihat dari gejala penyakit, untuk varian omicron dan delta pasti mirip karena omicron sendiri sudah terbentuk dari gabungan 4 varian corona virus tersebut," jelasnya, Minggu (26/12/2021).
Mia menampik jika varian Delmicron menjadi salah satu faktor adanya lonjakan kasus Covid-19. Menurutnya, meningkatnya kasus harian disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama, misalnya ada individu yang membawa virus dari luar seperti contohnya kasus delta dari India ke Indonesia.
Kedua, terdapat mutasi virus di sebuah wilayah, seperti contohnya mutasi Omicron atau B.1.1.529 dari Afrika Selatan.
Ketiga, vaksin dianggap sebagai pelindung, padahal menjadi pencegah agar yang tertular tidak mengalami penyakit lebih parah.
Mia menyarankan penelitian lebih lanjut terkait sekuen genom dari virus tersebut.
Sampai saat ini, tidak ada laporan terkait mutasi baru usai Omicron ditemukan dan diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) juga tidak mengkonfirmasi adanya varian baru yang namanya disebut gabungan dari Delta dan Omicron, begitu juga soal kabar mengenai keparahan penularannya.
Istilah Delmicron pertama kali dilontarkan oleh seorang anggota gugus tugas COVID-19 di Maharshtra, India bernama Dr Shashank Joshi.
Dikutip dari India Today, saat itu Joshi tengah memaparkan laporan soal lonjakan kasus varian Delta dan Omicron, yang kemudian ia persingkat sebagai Delmicron.
Editor : Ikawati