get app
inews
Aa Read Next : Mulai 26 Februari 2022 Tarif Tol Dalam Kota Naik Rp500

Polisi Masih Usut Kasus Abdul Rahim Joki Suntik Vaksin Covid-19

Sabtu, 25 Desember 2021 | 09:07 WIB
header img
Abdul Rahim (49) yang mengaku menjadi joki suntik vaksin COVID-19 di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Foto: Sindonews

PINRANG, iNews.id-  Polisi Pinrang bersama Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Pinrang masih mengusut kasus Abdul Rahim (49) yang mengaku menjadi joki suntik vaksin Covid-19 di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Warga yang menjadi pengguna jasa Rahim akan dihadirkan di Mapolres Pinrang untuk dimintai keterangan.

Saat ini, tiga warga yang menggunakan jasa joki Rahim sudah langsung divaksin oleh petugas Dinas Kesehatan Pinrang.

Kepala Seksi P2PM Dinas Kesehatan Pinrang, Barna, mengatakan sebelumnya ketiganya tidak mau. Namun, setelah menerima penjelasan, mereka akhirnya secara suka rela datang untuk divaksin.

"Bapak ini dengan sadar mengakui bahwa telah melakukan kesalahan dan akhirnya datang ke sini untuk divaksin. Ini tidak ada paksaan," kata Barna.

Seperti diketahui, Rahim mengaku telah menggantikan 17 orang yang semestinya disuntik vaksin Covid-19. Kasus ini terkuak setelah video pengakuan Rahim viral di media sosial (medsos).

Rahim mengaku disuntik vaksin jenis Sinovac dan AstraZeneca. Ia juga  mengaku tidak merasakan efek yang membahayakan bagi dirinya meski telah disuntik vaksin sebanyak 17 kali. Ia mengaku hanya merasakan efek lemas dan baru mau berhenti jika mengalami sakit jantung.

"Seandainya kalau saya muntah-muntah atau sakit jantung atau apa yang parah, mungkin saya akan berhenti saat itu juga. Tapi selama ini tidak ada gejala yang parah, paling saya cuma merasa pusing dan sedikit lemas, tapi tidurnya enak," ujarnya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel juga tengah memastikan pernyataan Rahim. Dinkes Sulsel telah mengambil sampel darah dan urine Rahim.

Rahim mengaku mendapatkan upah Rp100 ribu hingga Rp800 ribu dari pihak yang diwakilinya. Saat ini otoritas setempat sedang mengupayakan ada psikiater yang mendampingi Rahim.

Diduga, motif Rahim menjadi joki vaksin Covid-19 karena kebutuhan ekonomi. Polisi menyebut Rahim baru keluar dari penjara atas kasus pencurian.

Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Pinrang, Andi Irwan Hamid mengungkap penyebab Abdul Rahim bisa lolos 17 kali mewakili warga disuntik vaksin. Irwan membantah pelaksana vaksinasi di Pinrang tidak sesuai SOP hingga joki bisa lolos.

"Tidak ada yang tidak sesuai dengan protap (prosedur tetap), cuma memang ada kelemahan dan saya kira di mana-mana bisa terjadi (joki vaksin), cuma mungkin di Pinrang yang terbongkar," ujar Irwan di Mapolres Pinrang, Kamis (23/12).

Irwan mengatakan Satgas Covid-19 Pinrang akan melakukan evaluasi terhadap program vaksinasi agar tidak ada lagi yang menjadi joki vaksin. Ia meminta jajaran untuk melakukan verifikasi lebih ketat terhadap warga yang akan disuntik vaksin.

Editor : Ikawati

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut