get app
inews
Aa Text
Read Next : Agen Gas Palsu Gentayangan di Depok, Warga Diimbau Waspada

Sejarah Lagu Rasa Sayange Asli Maluku, Viral Diklaim Milik Malaysia Setelah Dinyanyikan STAYC

Kamis, 09 Februari 2023 | 15:22 WIB
header img
Sejarah lagu Rasa Sayange asli Maluku, yang viral diklaim Malaysia setelah dinyanyikan girlband STAYC. Foto: Koreaboo

DEPOK, iNewsDepok.id - Berikut ini sejarah lagu Rasa Sayange asli Maluku, yang viral di media sosial karena diklaim milik Malaysia. Viral Lagu Rasa Sayange muncul setelah lagu ini dinyanyikan girlband STAYC dari Korea saat manggung di Malaysia.

Lagu Rasa Sayange diklaim punya Malaysia oleh akun Twitter @_hallyupop. Informasi ini kemudian viral dan menjadi pembahasan hangat di media sosial.

“The being cute singing Malaysia song title Rasa Sayang. #SayaSayangKamu #STAYCinKL #STAYC #StayCinMY,” tulis si netizen, dikutip Kamis (9/2/2023).

Lagu Rasa Sayange berasal dari Maluku. Informasi mengenai lagu Rasa Sayange asli Maluku ini terdapat dalam laman resmi Museum Nusantara. Dengan adanya informasi tersebut, berarti tidak benar bila lagu Rasa Sayange itu milik Malaysia.

Seperti apa sejarah lagu Rasa Sayange asli Maluku dan siapa penciptanya? Simak penjelasan berikut ini:

Sejarah Lagu Rasa Sayange

Pencipta lagu Rasa Sayange adalah Paulus Pea, yang merupakan putra daerah asli Indonesia.

"Pada awalnya, dia menciptakan lagu ini sebagai iringan saat sedang mengajar di dalam kelas, kemudian dia meminta para guru lainnya untuk menyanyikan lagu tersebut saat di depan kelas," ungkap laman Museum Nusantara, dikutip Kamis (9/2/2023).

Setelah itu, lagu Rasa Sayange mulai diperdengarkan dari telinga ke telinga. Lagu Rasa Sayange kini telah menjadi lagu daerah yang sampai saat ini masih sering didengar dan tetap lestari.

Berdasarkan Museum Nusantara, lagu Rasa Sayange pertama kali direkam di studio di daerah Solo pada 1962 menggunakan piringan hitam. Lagu itu direkam sebagai bagian dari souvenir Asian Games ke-4.

"Menariknya, hasil rekaman pertama itu masih tersimpan dengan rapi di Perum PNRI Cabang Surakarta hingga sekarang," demikian laporan dari Museum Nusantara.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut