MALANG, iNewsDepok.id - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) meminta masyarakat termasuk wisatawan yang berada disekitar Gunung Bromo untuk tetap waspada terkait dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Bromo, di Jawa Timur.
Dikutip dari Antara yang berkomunikasi dengan Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi dan Humas Balai Besar TNBTS Sarif Hidayat, pada Sabtu (3/2/2023). Mengatakan jika memang benar adanya peningkatan aktivitas Gunung Bromo yang ditandai dengan adanya sinar api dari kawah.
"Badan Geologi Kementerian ESDM menyampaikan adanya peningkatan aktivitas Gunung Bromo, dengan indikasi adanya sinar api dari kawah. Kami imbau masyarakat dan wisatawan waspada," kata Sarif.
Sarif menjelaskan, indikasi lain yang terkait dengan peningkatan aktivitas Gunung Bromo adalah adanya bau belerang yang cukup kuat, suara gemuruh, dan munculnya asap putih dari kawah Gunung Bromo dengan tinggi 2.329 menteri diatas permukaan laut (mdpl) selama seminggu terakhir.
Dengan kondisi tersebut, lanjut Sarif, seluruh masyarakat termasuk pelaku jasa wisata, termasuk wisatawan dan pengelola kawasan diminta untuk mewaspadai peningkatan aktivitas Gunung Bromo tersebut.
Sarif juga meminta untuk wisatawan dan masyarakat untuk tetap tenang namun waspada serta terus mengikuti instruksi yang dikeluarkan oleh Taman Nasional BTS, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) setempat.
"Kami mengimbau kepada masyarakat dan pengunjung, pelaku jasa wisata untuk senantiasa waspada, tetap tenang dan berhati-hati terhadap kondisi tersebut. Kemudian juga senantiasa berkoordinasi dan mengikuti instruksi yang dikeluarkan," katanya.
Berdasarkan keterangan dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, sudah terjadi peningkatan aktivitas kawah Gunung Bromo berupa teramatinya sinar api dari dalam kawah, berdasar pengamat visual pada tanggal 3 Februari 2023 pada pukul 21.14 WIB.
Dalam laporan tersebut, bau belerang tercium kuat dari bibir kawah dan terdengar suara gemuruh. Asap kawah dalam satu minggu terakhir teramati berwarna putih tipis hingga tebal dengan ketinggian 50-900 meter dari puncak.
Hal ini menunjukkan adanya proses fluktuasi tekanan di dalam tubuh Gunung Bromo yang disertai dengan aliran fluida ke permukaan. Vegetasi pada dinding kaldera sebelah timur berwarna kuning dan mengering akibat paparan asap kawah Gunung Bromo.
Untuk masyarakat disekitar Gunung Bromo, dilarang untuk memasuki areal kawah dalam radius satu kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo, hal ini untuk mewaspadai adanya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala vulkanik yang jelas.
Editor : M Mahfud