Mawar Eva de Jongh Jadi Psikopat dalam Film Horor Karya Garin Nugroho, Tayang 5 Januari 2023

DEPOK, iNewsDepok.id - Aktris Mawar Eva de Jongh tengah membintangi film horor thriller terbarunya Puisi Cinta yang Membunuh. Film ini besutan sutradara Garin Nugroho tayang pada 5 Januari 2023 di bioskop.

Dalam film tersebut, Mawar mengeksplorasi karakter yang tak biasa. Ia berperan sebagai Ranum, seorang psikopat. Untuk bisa mendalami karakter, perempuan blasteran Indonesia-Belanda ini mendapat bimbingan dari seorang psikolog.

Baca Juga

Diangkat dari Kisah Nyata Kasus Hilangnya Anak-anak di Semarang, SUMALA jadi Film Tersadis

"(Dalam film ini) ada Mbak Anna, psikologi kita," ucap Mawar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Film Puisi Cinta yang Membunuh besutan Garin Nugroho dibintangi Mawar Eva de Jongh. Foto: Instagram

Mawar mengungkapkan ia tak memiliki pengalaman. Beruntung kekasih Bryan Domani ini berhasil keluar dari karakter psikopat tersebut dan tidak terbawa ke real life atau kehidupan nyata.

"Puji Tuhan nggak sih Kak. Jadi aku memang meninggalkan karakternya si film Puisi Cinta yang Membunuh," ungkap Mawar.

Baca Juga

Inilah 7 Film Indonesia yang Tayang Mei 2023, Didominasi Film Horor yang Menegangkan

"Sebenarnya nggak kebawa karena sudah diberikan beberapa referensi juga ya," tambahnya.

Sebagai informasi, film Puisi Cinta yang Membunuh menjadi karya pertama Garin Nugroho sebagai sutradara untuk menggarap film bergenre horor. Film ini diadaptasi dari buku kumpulan puisi karangan sang sutradara yang berjudul Adam, Hawa dan Durian.

Selain Mawar, film ini juga dibintangi oleh Baskara Mahendra, Morgan Oey, Raihaanun, Ayu Laksmi, dan lain-lain.

Baca Juga

Inilah 4 Film Horor Indonesia yang Tayang Februari 2023, Nomor Terakhir Sudah Bisa Ditonton

Film ini mengisahkan Ranum yang selalu terperangkap kata-kata indah dari laki-laki yang kemudian mengkhianatinya dan berakhir dengan kematian mereka oleh sosok misteri. Drama keluarga Ranum terpilin dalam intrik, situasi politik, romantis, dan seketika berubah menjadi penuh teror.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani