DEPOK, iNewsDepok.id- Seorang karyawati asal Depok, R, mengalami pelecehan seksual secara verbal ketika berkendara di jalan raya. Akibat peristiwa tersebut korban mengalami trauma.
Peristiwa terjadi Rabu (16/11) ketika korban hendak berangkat kerja. Peristiwa itu direkam korban dan viral di sosial media.
Korban mengaku tidak kenal dengan pelaku. Awalnya korban berangkat dari rumahnya di kawasan Pancoran Mas menuju Jalan Margonda. Ketika melintas di Jalan Nusantara, ada mobil pick up nopol B 9311 KAW warna hitam dengan dua penumpang di dalamnya. Sopir pick up berusaha memegang korban sambil meminta korban untuk membuka bajunya.
“Tiba-tiba saya dipepet sama mobil pick up itu dari sebelah kiri. Posisi saya di kanan. Terus tangan si sopir keluar dan hampir kena saya tapi saya menghindar,” kata R, Kamis (17/11/2022).
Curiga dengan gelagat sang sopir, korban langsung mendahului mobil tersebut. Ketika ada di lampu merah di Jalan Arif Rahman Hakim mobil tersebut terus mepet ke motor korban. Korban sudah berusaha menghindar namun tetap saja dipepet.
“Saya melambat bawa motornya, dia ikut juga nahan di depan motor saya. Saya duluin, dia ngeduluin saya lagi. Begitu terus sambil dia ketawa-tawa sambil manggil saja dan itu berulang,” ceritanya.
Korban emosi karena terus diikuti dan sopir melontarkan kata-kata tak senonoh. Korban langsung marah ke sopir namun masih ditanggapi santai. “Dia masih berani lihat muka saya dan bilang gitu aja marah. Saya emosi dan saya tendang mobilnya dua kali,” ujarnya.
Tak hanya berhenti disitu, sang sopir masih saja membuntuti korban. Hingga akhirnya korban kesal tak tertahan dengan ulah sang sopir. “Dia ternyata tetap ngikutin saya dan saya makin emosi. Sampai akhirnya saya beranikan diri ambil handphone dan langsung saya foto. Setelah itu, temannya langsung berubah posisi duduk agak ke bawah dan kaki dinaikkan,” ceritanya.
R langsung merekam mobil dan sang sopir. Barulah setelah itu sopir pick up berusaha menghindari R. “Dia langsung nutupin mukanya, takut. Setahu saya dia mau lurus (ke Margonda) harusnya. Tapi karena saya videoin dia jadi putar balik ke Juanda,” ungkapnya.
Korban pun meneruskan perjalanan menuju kantornya dengan kondisi gemetar. Ketika sampai di kantor, korban baru menangis dan menceritakan peristiwa yang dialami. Menurutnya, tindakan pelaku sangat tidak menyenangkan dan termasuk dalam pelecehan.
“Ini menurut saya perbuatan yang sangat tidak menyenangkan. Walaupun hanya ucapan ya, tapi ini sudah masuk dalam kategori kekerasan seksual. Dan sampai sekarang jika saya mengingat peristiwa itu, tangan saya gemetar, saya merasa trauma, terlebih dia mengikuti saya hingga 1 KM lebih,” katanya.
Korban kemudian melapor ke Polres Metro Depok. Namun hingga kini belum ada tindak lanjut dari laporannya.
“Kalau memang tidak ada pasal yang cocok atas laporan saya, tapi saya berharap ini bisa jadi sanksi sosial. Karena pasti banyak kejadian di luar sana yang seperti ini namun tidak berani speak up. Karena untuk speak up ini tuh susah dan harus dipikirin panjang. Bahkan untuk ngeluarin HP aja saat itu susah banget tapi saya harus berani,” pungkasnya.
Editor : Rinna Ratna Purnama