get app
inews
Aa Read Next : Pertumbuhan Nilai Ekonomi Berkat Program PTSL Capai Rp6.322 Triliun

Di Depok, Sandiaga Uno Nobar Film Jejak 2 Ulama

Sabtu, 22 Oktober 2022 | 21:43 WIB
header img
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno nonton bareng (nobar) film Jejak 2 Ulama di Depok, Jawa Barat, Sabtu (22/10/2022). Foto: Istimewa.

DEPOK, iNewsDepok.id – Di Depok, Jawa Barat, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  Sandiaga Uno nonton bareng (nobar) film Jejak 2 Ulama. Nobar ini dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional, Sabtu (22/10/2022).

Film besutan Pondok Pesantren Tebuireng  dan LSBO PP Muhammadiyah menceritakan 2 tokoh Hasyim Asy'ari dan Ahmad Dahlan.

Film tersebut menceritakan dua orang lelaki yang sedang mengemban ilmu agar bisa diajarkanya pada orang-orang di zamanya. 

Sandi menuturkan, film Jejak 2 Ulama hasil karya santri itu dimaknai sebagai kebangkitan dua ulama besar Indonesia. Sandi juga berharap melalui film ini dapat meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathaniyah. 

Sandiaga menyatakan banyak kemajuan yang sudah dicapai oleh santri yang ada di Indonesia saat ini. Salah satunya mereka sudah bisa merambah ke dunia digital dan layar lebar. 

Sandi meminta agar para santri bisa menjadi pionir untuk menciptakan lapangan pekerjaan dengan talenta yang mereka miliki. 

“Saya melihat para santri ini memiliki talenta luar bisa baik digital dan talenta ekonomi kreatif yang bisa membuka peluang usaha. Sehingga santri tidak mencari lapangan kerja tapi justru menciptakan lapangan kerja,” katanya.

Sandi menegaskan sangat mendukung kemajuan santri di Tanah Air melalui program Santri Digitalpreneur yang sudah setahun dijalankan roadshow di Indonesia. Seluruh karya santri nanti akan ditampilkan di hadapan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. 

“Saya melihat ini adalah kebangkitan kita menghadapi situasi ekonomi yang cukup berat tapi kita bisa lihat bahwa inspirasi yang disampaikan dua ulama tadi sangat membawa motivasi untuk bangkit membuka peluang usaha dan lapangan kerja sehingga ekonomi kita semakin baik ke depan,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid menambahkan, tiap individu harus kuat dalam menghadapi tantangan zaman seperti yang diajarkan dalam film tersebut. Menurutnya, tantangan yang dihadapi santri saat ini pun berbeda namun terpenting bahwa santri harus menjadi sukses.

“Santri sekarang tentu tantangan berbeda, tapi mereka memberikan satu kata kunci, santri bisa sukses, santri bisa hebat kalau mereka membuka diri dan mau belajar. Ingat, bahwa sejarah adalah pengulangan, jadi ulangilah prinsip itu maka santri akan sukses,” katanya.

Menurutnya, film tersebut bisa memberi inspirasi banyak orang, khususnya para santri. Film tersebut menggambarkan perjuangan dua ulama adalah salah satu inspirasi yang bisa dikembangkan dan kedua ulama tersebut memberikan inspirasi yang sangat kuat. Kedua tokoh tersebut mengajarkan tentang keterbukaan diri, tidak hanya belajar di satu pesantren tapi banyak pesantren, dan tidak hanya di satu guru tapi juga belajar ke banyak guru.

“Bukannya satu tempat, bahkan sampai ke luar negeri, sampai ke Mekkah. Itu satu inspirasi yang sangat luar biasa, bahkan lebih daripada itu, mereka bukan hanya melanjutkan tradisi belajar yang serius sebagai orang berilmu sehingga mereka bisa menjadi orang yang sukses, menjadi ulama besar,” kata Hidayat.

Elit PKS itu menuturkan, pelajaran yang dapat diambil dari film tersebut adalah mengenai pembelajaran demokrasi dalam Islam. Bahkan kedua tokoh tersebut berani membuat terobosan, dengan membuat organisasi.

“Zaman dulu enggak ada namanya organisasi, tapi beliau-beliau berdua memberikan contoh, keberanian untuk menangkap tantangan zaman, mengisi tantangan zaman, zaman dulu tantangannya adalah itu (membuat organisasi),” pungkasnya.
 

Editor : Mahfud

Follow Berita iNews Depok di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut