BEKASI, iNewsDepok.id – Ramai di media sosial tentang keluhan penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) yang harus membayar karcis ke manajemen parkir ketika menggunakan jasa Ojek Online (Ojol) di Stasiun Bekasi Timur.
Seorang penumpang KRL lewat akun Twitter membagikan pengalamannya saat dia menggunakan ojol di area Stasiun Bekasi Timur dan harus membayar karcis masuk sebesar Rp 1.000.
"Awalnya suka sama Stasiun Bekasi Timur karena liftnya sekarang udah berfungsi. Tapi sekarang kalau mau di pick up/drop off ojol harus bayar Rp1000. Kesel karena kan nggak parkir. Gimana lansia/ibu bawa anak yang harus jalan jauh ke depan halte, buat menghindari pungli itu," tulisnya di Twitter.
Dalam postingan Twitter tersebut, pemilik akun juga mention akun @KAI121 dan @CommuterLine.
Postingan itupun mendapat balasan dari akun Twitter resmi @CommuterLine, yang menjelaskan bahwa parkir di Stasiun Bekasi Timur belum dikelola oleh pihak lain.
"Selamat sore. Dapat kami informasikan untuk pelayanan parkir di Stasiun Bekasi Timur belum dikelola oleh PT Reska. Kritik serta saran yg disampaikan, kami bantu sampaikan ke unit terkait untuk bahan evaluasi demi meningkatkan pelayanan serta kenyamanan para pengguna KRL. Tks," tulisnya.
Sementara Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan area parkir Stasiun Bekasi Timur dikelola secara resmi oleh PT Totabuan Manajemen.
"Sesuai pertimbangan manajemen pengelola parkir tersebut, tiket Rp 1.000 yang dikenakan pada saat ojek online melalui gate parkir merupakan tiket resmi, bukan pungutan liar," kata Eva dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/9/2022).
Eva menjelaskan bila ojol tidak melewati gate atau pintu masuk area parkir Stasiun Bekasi Timur, tidak perlu membayar biaya tiket tersebut.
"Saat ini kawasan Stasiun Bekasi Timur sudah tersedia area batas drop off untuk angkutan online. Jika ojek online tidak melalui gate, calon penumpang cukup berjalan sekitar 100 meter untuk dapat menuju hall stasiun," kata Eva.
Editor : Mahfud