DEPOK, iNewsDepok.id - Tes IQ penting untuk dilakukan karena sedikitnya memiliki empat manfaat, antara lain dapat membantu seseorang mengenali bakatnya yang terpendam, dan dapat membantu memilih pendidikan dan karir yang tepat.
Tes IQ pertama kali dibuat oleh Alfred Binet, psikolog asal Prancis, pada awal abad ke-20, dan seiring berjalannya waktu, tes ini dikembangkan lagi oleh psikolog Charles Spearman dengan konsep kecerdasan secara keseluruhan atau kemampuan mental dalam melakukan berbagai tugas kognitif.
BACA JUGA:
4 Manfaat Tes IQ Yang Penting Untuk Diketahui, Karena Bisa Bikin Hidupmu Sukses
Meski demikian, hingga saat ini bentuk tes asli Stanford-Binet masih dipergunakan.
Tes IQ umumnya menguji empat komponen:
1. Kecerdasan verbal, meliputi kemampuan memahami, menggunakan dan mempelajari bahasa; kemampuan menangkap teks dan kekayaan kosakata yang merupakan indikator kecerdasan verbal yang tinggi.
2. Kecerdasan numerik, meliputi kemampuan berhitung. Ini merupakan metode tradisional yang sangat umum untuk mengukur kecerdasan seseorang.
3. Kecerdasan spasial, meliputi kemampuan menyelesaikan problem spasial yang kompleks.
5. Kecerdasan logika, meliputi kemampuan merunut suatu masalah secara logis dan beralasan.
Hasil tes IQ terbagi dua, yakni skor tinggi dan rendah. Berikut penjelasannya:
1. Skor tinggi
Hasil IQ dikatakan tinggi bila mencapai angka lebih dari 100. Paserta tes dengan skor IQ di atas 100 tergolong memiliki intelegensi yang tinggi.
Sementara pasien dengan nilai IQ di atas 130 memiliki tingkat intelegensi sangat tinggi. Kelompok orang ini tidak jarang disebut genius.
2. Skor rendah
Hasil skor IQ di bawah 100 dikatakan rendah, terutama di bawah 70 karena dapat menandakan gangguan belajar.
Berikut adalah tingkatan skor IQ:
1. 69 ke bawah: Intellectual Disability (sangat rendah)
2. 70-79: Borderline (batas fungsi intelektual)
3. 80-89: Low Average (rata-rata rendah)
4. 90-109: Average (rata-rata)
5. 110-119: High Average (rata-rata tinggi)
6. 120-129: Superior (di atas rata-rata)
7. 130 ke atas: Very Superior (cerdas)
Berdasarkan metode Stanford-Binet edisi ke-5 (SB5) yang dipublikasikan tahun 2003, hasil tes IQ dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Skor IQ 144+, kelompok sangat berbakat atau sangat maju.
2. Skor IQ 130-144, kelompok berbakat atau maju.
3. Skor IQ 120-129, kelompok superior.
4. Skor IQ 110-119, kelompok di atas rata-rata/rerata tinggi.
5. Skor 90-109, kelompok rata-rata.
6. Skor 80-89, kelompok di bawah rata-rata/rerata rendah.
7. Skor 70-79, kelompok IQ dengan borderline impaired or delayed.
8. Skor 55-69, kelompok IQ dengan gangguan atau keterlambatan ringan.
9. Skor 40-54, kelompok IQ dengan gangguan atau keterlambatan moderat.
Tingkat kecerdasan seseorang tak hanya melekat pada dirinya sejak lahir, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh riwayat akademis, pengalaman hidup, bagaimana seseorang bersosialisasi di tengah masyarakat, dan usia. Otak pada anak-anak yang masih kecil belum berkembang sempurna, sehingga ketika menjalani tes IQ, bisa saja skor yang didapat akan lebih rendah bila dibandingkan saat mereka telah tumbuh menjadi remaja atau dewasa.
Menurut teori Richard Nisbett, dosen psikologi di University of Michigan, IQ dapat berubah setiap saat. Dalam masyarakat modern, kemampuan otak pun bertambah, sehingga sangat mungkin skor IQ meningkat 3 poin tiap 10 tahun sekali.
Meski demikian, banyak orang yang enggan untuk mengikuti tes IQ akibat takut hasilnya tidak sesuai harapan. Padahal, seharusnya tidak begitu, karena skor yang rendah justru dapat dijadikan rujukan untuk melakukan upaya-upaya agar IQ dapat ditingkatkan.
Nah, untuk mengusir ketakutan tersebut, ini tips sukses mengikuti tes IQ:
1. Mulailah dengan Melihat Soal Tes IQ
Segera setelah kamu menerima soal, luangkan setidaknya beberapa menit untuk memeriksanya untuk mengetahui jumlah pertanyaan dan jenisnya, apakah berupa angka, gambar, pertanyaan logika atau verbal. Memahami format soal akan memberi kamu gambaran yang lebih baik tentang bagaimana mengatur waktu dengan baik karena waktu yang diberikan untuk tes IQ (time limits) biasanya 30 menit.
2. Hindari Kecerobohan
Mencerna dengan baik setiap soal tes IQ adalah tindakan yang sangat baik karena salah memahami soal membuat jawaban kamu sudah pasti salah. Maka, tak perlu tergesa-gesa, santai saja, tetapi yakin dan fokus.
3. Kerjakan Secara Sistematis
Cobalah mengerjakan soal sesuai urutan pertanyaan yang disajikan. Jika kesulitan menjawab pertanyaan tertentu, beri tanda yang jelas di sebelahnya, lalu lanjutkan ke pertanyaan berikutnya. Setelah selesai dengan semua soal yang lain, segera kembali pada soal yang kamu lompati dengan diberi tanda, dan upayakan dapat menjawab sesuai apa yang kamu pahami dan yakini.
4. Kerjakan Dengan Diri Sendiri
Soal tes IQ berbeda dengan soal ujian di sekolah, karena tes ini mengukur tingkat kecerdasan intelektualitas kamu. Tak perlu takut jawabanmu salah, karena benar atau salah jawabanmu itu, itulah IQ kamu yang sebenarnya. Jadi, jujur terhadap diri sendiri dan berani untuk mengetahui kamu yang sebenarnya adalah kunci kemajuanmu di masa depan. Sebab, banyak kok orang dengan IQ rendah yang hidupnya sukses sebagaimana orang dengan IQ tinggi.
(diolah dari berbagai sumber)
Editor : Rohman