DEPOK, iNewsDepok.id - Suasana Pondok Pesantren (Ponpes) IYRJ di Jalan Dedet, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat, sepi setelah kasus pencabulan dan rudapaksa di pesantren yang dikelola oleh sebuah yayasan tersebut, terungkap pekan lalu.
Para korban yang masih di bawah umur dan merupakan santriwati di Ponpes tersebut, dilecehkan dan dirudapaksa oleh empat pengajarnya (ustaz), dan seorang kakak kelasnya, selama satu tahun. Jumlah korban mencapai 11 orang.
Dari pantauan di lokasi, Kamis (30/6/2022), Ponpes yang biasanya ramai oleh para santri dan santriwati itu, senyap.
"Selama ini pihak Yayasan memang kerap tidak bersosialisasi dengan warga. Terkait peristiwa dugaan pencabulan itu pun banyak warga yang tidak tahu," kata Siamsuri, ketua RT setempat
Ia mengakui, ketika kasus itu terungkap, warga kaget, karena tak menyangka pengajar di Ponpes itu ada yang berani melakukan tindakan tidak senonoh dengan korban santriwatinya sendiri yang masih di bawah umur
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus ini terbongkar setelah korban berisial TR (10), APR (10), dan RNZA melapor ke Polda Metro Jaya, danlaporannya diregistrasi dengan nomor STTL/B/3082/VI/2022/PTSP/POLDA METRO JAYA. Nomor STTL/B/3083/VI/2022/PTSP/POLDA METRO JAYA. Nomor STTL/B/3082/VI/2022/PTSP/POLDA METRO JAYA.
Dalam laporannya, ketiga korban mengaku dicabuli dan disetubuhi berulang kali dalam setahun terakhir.
Kemudian, dari hasil pengembangan polisi, diketahui kalau jumlah korban lebih dari tiga orang, bahkan telah mencapai 11 orang.
Para pelaku telah diamankan di Direskrimum Polda Metro Jaya.
Editor : Rohman