JAKARTA, iNewsDepok.id - Aktivis Tionghoa Lieus Sungkharisma mengatakan, peluang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk nyapres di 2024 sangat kecil, karena selain bukan kader partai, presidential threshold (PT) 20% juga akan mengganjalnya.
"Presidential threshold 20% membuat hanya partai tertentu yang dapat mengusung Capres, dan partai-partai itu sudah punya calon dari kader-nya sendiri," kata Lieus di Jakarta, Jumat (17/6/2022).
Ia juga mengingatkan bahwa tujuh dari sembilan Parpol pemilik kursi di DPR saat ini berkoalisi mendukung pemerintahan Jokowi, dan mereka memiliki 82% suara dari hasil Pemilu 2019, sementara Partai Demokrat dan PKS yang berada di luar pemerintahan, hanya memiliki 18% suara.
Maka, jika mengacu pada ketentuan PT 20%, jumlah itu tidak cukup untuk mengusung Capres sendiri. Artinya, kalau PKS dan Demokrat ingin mengusung Anies, mereka masih butuh 2% suara untuk dapat memenuhi persyaratan PT 20%.
Lieus Sungkharisma. Foto: iNews Depok
Ketika disinggung soal adanya isu bahwa Partai NasDem akan mengusung Anies bersama PKS dan Demokrat, dan bahkan saat Rakernas Nasdem pada Rabu (15/6/2022) dan Kamis (16/6/2022) kemarin sebanyak 32 dari 34 DPW Partai NasDem mengusulkan nama Anies, Lieus mengatakan bahwa ia sama sekali tak yakin kalau NasDem akan mengusung Anies.
Pasalnya, kata dia, sebelum melakukan reshuffle kabinet pada Rabu (15/6/2022), Presiden Jokowi bertemu dengan semua ketua umum Parpol pendukung pemerintahannya, termasuk Surya Paloh, Ketum NasDem.
"Pertemuan itu bukan tanpa makna. Buat saya, itu seperti sebuah isyarat bahwa ketujuh partai itu tidak menutup kemungkinan akan kembali berkoalisi di 2024," katanya.
Lieus juga menyoroti pernyataan Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Alhabsy pada 30 Mei 2022 lalu, yang menyatakan bahwa partainya tidak ingin lagi berada di luar pemerintahan di 2024.
Pernyataan itu, menurut Lieus, bisa jadi juga merupakan isyarat kalau PKS akan berkoalisi dengan partai-partai yang saat ini mendukung pemerintahan Jokowi.
"Kalau analisa saya ini benar, maka peluang untuk Anies nyapres semakin kecil," katanya.
Seperti diketahui, Anies memang bukan kader partai. Ketika dia dan Sandiaga Uno bertarung di Pilkada Jakarta 2017 dan menang, dia diusung Gerindra dan PKS.
Konon, Anies dapat diusung kedua partai itu karena memiliki kedekatan politik dengan mantan Wapres Jusuf Kalla.
Editor : Rohman