DEPOK, iNewsDepok.id - Menantu Habib Rizieq Syihab, Habib Hanif Al Athos menuding aksi FPI Reborn mendukung Gubernur DKI Jakarta, Senin (6/6/2022) di Patung Kuda, Jakarta Pusat, merupakan sebuah operasi intelijen.
Hal itu disampaikan dalam sebuah pengajian yang videonya beredar di media sosial, Kamis (9/6/2022).
"Kemarin ada segelintir orang yang pakai atribut FPI walaupun font-nya font FPI lama, melakukan aksi deklarasi dukung mendukung salah satu calon presiden yajlng ada, di tengah-tengah ibu kota DKI Jakarta," kata Habib Hanif.
Ia lalu bertanya kepada jamaah pengajian tentang apakah jamaah percaya kalau yang melakukan aksi itu FPI beneran atau FPI dagelan? Dan terdengar jawaban "dagelan" dari jamaah.
Habib Hanif menjelaskan kalau DPP Front Persaudaraan Islam melalui ketua umumnya, Habib Muhammad bin Husein Al Athos telah menyampaikan bahwa yang melakukan aksi itu bukan Front Persaudaraan Islam.
"Kami meyakini itu adalah operasi intelijen untuk memecah belah umat Islam," katanya.
Habib Hanif juga mengatakan bahwa Front Persaudaraan Islam tidak terburu-buru untuk mendukung Capres tertentu karena dinamika politik di Indonesia masih sangat dinamis.
"Yang namanya politik, dalam satu detik bisa berubah. Masih sangat dinamis. Ntar A, ntar B, ntar C, ntar D. kita ini para ulama, kita berpolitik bukan untuk nyari duit, tapi kita berpolitik buat kepentingan umat Islam, karena kalau umat Islam tidak berpolitik, yang duduk pegang jabatan adalah orang-orang yang menzalimi umat Islam," katanya.
Habib Hanif menegaskan bahwa umat Islam tak boleh buta politik, dan tak boleh bodoh politik, tetapi juga tak boleh gegabah dalam berpolitik.
"(Sebelum memutuskan untuk mendukung Capres) ditimbang baik-baik, dipikir baik-baik, harus betul-betul bikin perjanjian apa yang akan diberikan untuk perjuangan umat Islam, untuk Indonesia, bangsa Indonesia," katanya.
Habib Hanif pun meminta umat Islam di Indonesia sabar dan tidak terburu-buru memberikanbdukungan kepada calon yang mana pun.
"Sabar, kita tunggu komando ulama," tegasnya.
Seperti diketahui, aksi FPI Reborn mendukung Anies di Patung Kuda sempat digunakan para pegiat media sosial pendukung pemerintah, seperti Eko Kuntadhi dan Muhammad Guntur Romli untuk mendiskreditkan Aniesb dengan mengatakan bahwa Anies adalah Capres yang didukung organisasi terlarang.
Namun kemudian FPI mengatakan kalau FPI Reborn merupakan FPI palsu karena FPI tidak sedang melakukan kegiatan apapun dan juga belum bersikap untuk mendukung Capres yang manapun
Kemudian, melalui video yang diunggah @DPP_LIP, koordinator FPI Reborn, KH Khoerul Anam, mengaku kalau dirinya merasa ditipu.
Sebab, kata dia, dia dihubungi oleh Bapak Edy untuk berdoa di Monas, ternyata sesampainya di situ mereka justru diajak melakukan aksi mendukung Anies.
Khoerul bahkan mengaku kalau nassa FPI Reborn yang merupakan santri dan jamaah pengajiannya, dibayar Rp150.000/orang.
Editor : Rohman
Artikel Terkait