DEPOK, DepokiNews – Sebuah video TikTok sedang ramai diserbu warganet dengan berbagai hujatan. Pasalnya video TikTok yang diunggah oleh akun @majapahitnew itu isinya tentang alasan pemilik akun mengunduran diri setelah diterima sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Di video itu dia mengungkapkan bahwa gaji yang akan diterimanya kurang pantas. Sehingga ada kemungkinan tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Bayangkan kamu orang jawa, gaji cuma Rp4 juta, sudah menikah. Penempatan di ujung Papua, harus LDR dengan anak istri, sekali pulang habis puluhan juta,” tulis pemilik akun di video unggahannya
Selain itu dirinya juga menyebutkan jika berdagang martabak di Pulau Jawa lebih menguntungkan dari pada melanjutkan menjadi PNS.
“Lebih baik mundur dan jualan martabak di jawa, Rp100 ribu per hari bisa dapat (untung) bersih,” tulisnya.
Tidak hanya itu, pemilik akun juga mengkritik agar tidak menyebut PNS dengan isitilah abdi negara. Karena menurutnya istilah tersebut sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini.
“Stop mengatakan abdi negara. Konsep tersebut kurang pas, negara harusnya merekrut profesional bukan abdi. Abdi istilah dari jaman feodal dan kolonial. Artinya budak=hamba=slave,” tulisnya.
Di bagian video itu dia juga mengkritik dengan menyebut negara tidak akan maju jika terus mempertahankan tradisi ini.
“Negara ini tidak akan maju jika memilih budak daripada profesional,” tulisnya.
Warganet yang melihat video tersebut, langsung menuliskan komentar yang tidak setuju dengan pendapat pemilik akun TikTok @majapahitnew itu.
“Mengundurkan diri setelah diterima..... Kalian sama saja menghambat kesempatan calon ASN lain diluar sana yg bener bener membutuhkan pekerjaan,” tulis warganet.
“Ada gaji, TPP, THR, gaji 13, tahun ne ada THR tukin 50% sisanya lo jualan martabak lah disana... banyak yg mau diposisi lo,” timpal warganet yang lain.
“Lah siapa suruh pilih penempatan di ujung Papua. Sejak pendaftaran kan mereka sdh tau secara sadar penempatannya dimana,” komentar warganet.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait