Inilah Ciri-ciri Datangnya Malam Lailatul Qadar

Tim iNews
Ilustrasi. Foto: Pixabay

DEPOK, iNewsDepok.id - Malam Lailatul Qadar tidak bisa dipastikan kapan datangnya, karena kedatangan malam penuh berkah ini merupakan hak Allah Swt.

Meski demikian ada ciri-ciri berupa gejala alam yang menandakan kehadiran malam yang penuh berkah tersebut.

Bahkan, Nabi Muhammad Saw memberikan sedikit bocoran tentang waktu turunnya malam Lailatul Qadar, malam yang lebih utama dari 1.000 bulan.

BACA JUGA:

Soraya Larasati Mendapat Hidayah Islam Setelah Melihat Ayahnya Salat Tahajud

Nabi Muhammad Saw bersabda, menyuruh umatnya untuk mencari malam Lailatul Qadar pada 10 malam terakhir dari bulan Ramadan.

Allah Swt berfirman:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ , تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ , سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر

"Malam kemuliaan itu lebih baik dari 1.000 bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al Qadar: 3–5)

Berdasarkan penjelasan Asroni Al Paroya, Ketua Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia, berikut ciri-ciri malam Lailatul Wadar berdasarkan gejala alam:

  1. Bulan Tampak Separuh Bulatan

 

Tidak ada bulan utuh pada malam itu, karena bulan yang nampak hanyalah setengah. Suatu ketika Abu Hurairah pernah berdiskusi tentang Lailatul Qadar di sisi Rasulullah, Maka Rasulullah berkata “Siapkan dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan” (HR. Muslim)

  1. Malam dengan Ciri yang Khusus

Malam itu terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan).

Berdasarkan Hadist Ubadah bin Shamit, “Malam itu adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu,” (HR. Ahmad).

  1. Udara dan Angin Sekitar Terasa Tenang

Ibnu Abbas menjelaskan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء

"Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan." (HR Ath-Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, lihat Jaami’ul Ahadits 18/361. Syekh Al Albani mengatakan hadis ini sahih. Lihat Shahihul Jaami’ nomor 5475).

  1. Matahari Terbit dengan Cerah

Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata:

هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا.

"Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke-27 (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot." (HR Muslim Nomor 762. Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 2/149–150)

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network