BANTEN, iNewsDepok.id-Pekan Imunisasi Dunia (PID) 2022 di Provinsi Banten resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Banten, H. Andika Hazrumy, S.Sos., M.A.P pada Selasa, 19 April 2022.
Bertempat di Mandaya Hospital Puri, Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, peresmian ini juga dihadiri oleh Tubagus Arie Rukmantara, Chief of Java Field Office UNICEF Indonesia.
"Pekan Imunisasi Dunia diperingati setiap minggu terakhir di bulan April. Dengan momentum ini, yuk, segera lengkapi jadwal imunisasi anak kita,” kata Tubagus Arie.
“Sehatkan Keluarga Lewati Pandemi Dengan Imunisasi Lengkap” merupakan tema dari Pekan Imunisasi Dunia 2022.
Seperti kita ketahui, pandemi sudah memasuki tahun ke-3, kasus COVID-19 pun sudah lebih terkendali berkat disiplin prokes ketat dan cakupan vaksinasi yang tinggi.
Pembelajaran baik dari semangat masyarakat untuk ikut serta dalam vaksinasi COVID-19 sebaiknya juga dapat diterapkan dalam imunisasi rutin.
Hal itu dikarenakan vaksinasi COVID-19 terbukti melindungi dari kematian dan sakit berat. Oleh karena itu, imunisasi dasar rutin dan lengkap bisa lebih besar lagi dampaknya.
Namun sayang, dua tahun pandemi telah membuat pos pelayanan imunisasi kurang maksimal. Survei UNICEF di tahun 2020 menunjukkan lebih dari 80% tempat pelayanan imunisasi tidak berfungsi maksimal karena banyak orang tua serta anak mengurangi mobilitas.
Nah, sekaranglah saat yang tepat orang tua untuk segera melengkapi vaksinasi anak mereka yang sempat tertunda. Gerakan yang sama juga dilakukan oleh seluruh negara di dunia secara serentak di bulan April ini.
Selain Pekan Imunisasi Dunia (World Immunization Week), UNICEF juga mendukung penuh inisiatif Pemerintah Indonesia dan Pemprov Banten dalam menggelar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Pulau Jawa pada Agustus nanti. Adapun di luar Pulau Jawa, BIAN akan mulai digelar pada bulan Mei.
Dengan persiapan yang cukup baik, BIAN dapat membantu mempercepat cakupan imunisasi anak untuk melengkapi status imunisasi balita seperti; Imunisasi Polio (tetes/OPV dan suntik/IPV), DPT-HB-HIB, dan imunisasi lainnya yang ada di jadwal. Dilakukan pula pelaksanaan perluasan dan introduksi vaksin baru seperti; PCV, HPV, Rotavirus, dan IPV2. Juga pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubella.
“Kejar Imunisasi dasar rutin agar lengkap dapat dilaksanakan bersamaan dengan imunisasi rutin, sehingga dapat diberikan secara ganda atau dengan metode Multiple Injection (Pemberian Imunisasi Ganda)," terang Tubagus Arie.
Dalam survei (Rapid Assessment) kepada orang tua yang dilakukan UNICEF di awal 2022 mengenai imunisasi ganda ditemukan bahwa mayoritas orang tua memperbolehkan melakukan imunisasi ganda karena ingin anak mereka dapat terlindungi dari berbagai penyakit serta mempercayai informasi yang disampaikan oleh petugas kesehatan.
Selain itu, mayoritas orang tua juga sedikit sekali yang merasa khawatir terhadap imunisasi ganda karena merasa sangat penting melindungi anak dari berbagai penyakit secara sekaligus dengan imunisasi ganda. Mereka pun merasa pemberian imunisasi ganda bagi anak cukup aman.
Temuan-temuan UNICEF tersebut tentu sangat memudahkan para tenaga kesehatan (nakes) karena imunisasi ganda akan lebih mudah dilaksanakan.
Ada beberapa peristiwa yang dapat kita jadikan fakta bahwa dengan imunisasi, berbagai penyakit bisa ditekan.
Sebut saja; Eradikasi Cacar di tahun 1974, Bebas Polio sejak 2006, Eliminasi Maternal dan Neonatal Tetanus di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara di 2016, dan Campak menurun drastis sejak 2017.
UNICEF akan membantu Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Daerah untuk menyukseskan semua inisiatif imunisasi pada anak mulai dari dukungan perencanaan yang matang (micro planning), peningkatan kapasitas (refresher training dan interpersonal communications skills), manajemen penyimpanan vaksin agar tetap berkualitas (cold chain management), advokasi dan pergerakan masyarakat serta komunikasi publik, juga pendokumentasi praktik baik.
Dengan demikian diharapkan anak Indonesia jauh lebih sehat dan siap menjadi Generasi Emas 2045.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait