Tukang ojek pangkalan memilih menunggu air surut daripada berisiko motornya mogok.
"Nunggu surut dulu Bang, gawat kalau mogok," kata Agus seorang tukang ojek.
Namun seorang emak-emak, tak bisa menunggu hujan reda. Karena tak membawa payung, ia menggunakan jasa ojek payung.
"Pakai ojek payung, nanti di depan naik angkot," kata Erwina.
Rupanya hujan deras menjadi momok bagi tukang ojek. Namun bagi anak-anak, hujan deras jadi lahan rezeki. Mereka menjual jasa ojek payung.
"Payung Bang, payung Mpok," kata Boy, seorang anak sambil basah-basahan menawarkan jasa ojek payung.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait
