ERIA Gelar Forum Bahas Isu Krusial Asia Timur, Lebih dari 10 Media Nasional dan Internasional Hadir!

Novi
Bertempat di kantornya di Sentral Senayan II, Jakarta pada Jumat, 09 Mei 2025, ERIA menggelar East Asia Media Caucus (EAMC) untuk perkuat peran media dalam pelaporan isu kawasan. Foto: Novi

JAKARTA, iNews Depok.id – Gemuruh diskusi strategis terasa di kantor pusat Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) di Sentral Senayan II lantai 15, Jl. Asia Afrika No.8, Jakarta pada Jumat, 09 Mei 2025. 

Lebih dari sekadar forum biasa, East Asia Media Caucus (EAMC) yang dihelat ERIA, sukses menarik perhatian lebih dari 10 media terkemuka dari berbagai penjuru dunia dan tanah air. 

Di tengah lanskap kawasan Asia Timur dan Tenggara yang dinamis—ditandai dengan isu geopolitik yang menghangat, transformasi ekonomi yang pesat, hingga tantangan tata kelola yang kompleks—inisiatif ERIA ini hadir sebagai oase pencerahan, mempertemukan para jurnalis garda depan dengan para pemikir dan pembuat kebijakan terkemuka.

EAMC, evolusi dari forum tahunan ERIA EditorsRoundtable, sekali lagi membuktikan komitmen kuat ERIA dalam merajut kolaborasi yang erat antara para jurnalis, arsitek kebijakan, dan para cendekiawan dari negara-negara anggota East Asia Summit (EAS). 

Forum strategis ini menjadi panggung penting bagi pertukaran gagasan mendalam mengenai isu-isu krusial kawasan, mulai dari gelombang transformasi ekonomi, tantangan Good governance, hingga perkembangan geopolitik yang mendebarkan di Asia Timur dan Asia Tenggara.

Lebih dari sekadar presentasi dan tanya jawab, EAMC menciptakan ruang dialog yang terbuka dan konstruktif. Tujuannya jelas: memberdayakan peran media dalam menyajikan informasi yang akurat, berimbang, dan mudah dipahami oleh khalayak luas.

Kehadiran beragam media nasional dan internasional menjadi bukti nyata pengakuan akan pentingnya forum ini dalam membentuk narasi publik yang cerdas dan bertanggung jawab.

"Kehadiran Anda semua di East Asia Media Caucus adalah bukti nyata betapa pentingnya kolaborasi antara jurnalis, para ahli, dan tokoh-tokoh penting di kawasan ini," tegas Toru Furuichi, Chief Operating Officer ERIA, dalam pidato pembukaannya. "Peran krusial rekan-rekan jurnalis dalam menjembatani pemahaman masyarakat terhadap isu-isu kompleks dan menghubungkan publik dengan para pembuat kebijakan, tidak dapat kami pandang sebelah mata. Melalui forum ini, kami berharap dapat membekali Anda dengan wawasan baru, mendorong pertanyaan-pertanyaan kritis, dan membangun jaringan yang solid di seluruh kawasan," tambahnya.

Salah satu topik hangat yang menjadi sorotan utama dalam forum ini adalah pendekatan ASEAN terhadap situasi di Myanmar.

Diskusi mendalam mengupas tuntas dampaknya terhadap stabilitas regional, proyeksi ekonomi, dan dinamika diplomasi yang sedang berlangsung.

Di tengah kompleksitas geopolitik yang melingkupi kawasan, EAMC hadir untuk membekali para jurnalis dengan pemahaman yang lebih mendalam, konteks yang kaya, serta perangkat analitis yang dibutuhkan untuk menghasilkan laporan yang tidak hanya akurat tetapi juga berimbang.

"Kami meyakini sepenuhnya bahwa media memegang peran strategis dalam membentuk opini publik yang sehat dan konstruktif. EAMC adalah manifestasi dari komitmen kami untuk mendukung jurnalisme yang kredibel dan membangun di tengah dinamika kawasan yang terus bergerak," ujar Kavi Chongkittavorn, Senior Communications Advisor di ERIA, menekankan pentingnya peran media.

Rangkaian acara ini juga mencakup ERIA Media Welcome Day, sebuah inisiatif yang secara khusus memperkenalkan visi, hasil riset terkini, dan agenda kebijakan ERIA kepada para jurnalis yang hadir.

Kehadiran lebih dari 10 perwakilan media nasional dan internasional dalam acara ini menjadi indikator kuatnya daya tarik dan relevansi isu-isu yang diangkat ERIA.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas akses media terhadap sumber informasi terpercaya yang dimiliki ERIA, sekaligus mempererat tali silaturahmi antara para jurnalis dengan para kolega dari negara-negara anggota EAS.

Dalam kesempatan ini, ERIA juga memperkenalkan sejumlah pusat kajian utama (centres) yang merefleksikan fokus kebijakan ERIA ke depan. Pusat-pusat ini meliputi ERIA School of Government, yang didedikasikan untuk pengembangan kepemimpinan dan pemahaman kebijakan publik; Asia Zero Emission Centre (AZEC), yang berfokus pada transisi energi bersih dan praktik ramah lingkungan; ERIA Digital Innovation and Sustainable Centre (E-DISC), yang mengakselerasi transformasi digital untuk pertumbuhan ekonomi inklusif; serta Regional Knowledge Centre for Marine Plastic Debris (RKC-MPD), yang berkontribusi pada upaya kolektif negara-negara ASEAN+3 dalam memerangi sampah plastik di laut dan mempromosikan daur ulang.

Lebih dari sekadar acara seremonial, EAMC dan Media Welcome Day adalah cerminan dari komitmen jangka panjang ERIA untuk memperkuat ekosistem jurnalisme kawasan, mendorong kolaborasi yang sinergis antar berbagai pemangku kepentingan, dan mendukung integrasi kawasan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Kehadiran beragam media internasional menegaskan peran ERIA sebagai wadah pemikir terkemuka yang mampu menarik perhatian global terhadap isu-isu krusial di Asia Timur dan Tenggara.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network